Tampilkan postingan dengan label Organisasi Manajemen Perusahaan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Organisasi Manajemen Perusahaan. Tampilkan semua postingan

Definisi Fungsi Manajemen Pada Organisasi dan Perusahaan

Definisi Fungsi Manajemen Pada Organisasi dan Perusahaan
Fungsi manajemen

Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20.

Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi tiga, yaitu:

1. Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. 

Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.

2. Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. 

Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan pada tingkatan mana keputusan harus diambil.

3. Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha.


Semoga bermanfaat

SALAM SUKSES

Sumber referensi : belajarbagus

Peran dan Tugas Manajemen Tingkat Bawah (Low Level Management)


Manajemen Lini Pertama atau Low Level Management adalah tingkatan manajemen yang paling rendah dalam sebuah organisasi yang memimpin serta melakukan pengawasan terhadap tenaga tenaga operasional pada sebuah perusahaan atau organisasi serta tidak membawahi manajer yang lain.

Manajeemn Lini Pertama ini umumnya terdiri atas mandor dan pengawas yang dipilih oleh manajemen level menengah. Mereka biasanya juga disebut dengan tingkat Supervisor atau pengawas. bahkan mereka pula dikenal sebagai manajemen operasional yang terlibat secara langsung dalam proses produksi dan bertanggung jawab untuk menyelesaikan rencana rencana yang sudah ditentukan oleh manajemen yang lebih tinggi.

Manajemen tingkat yang paling bawah ini melaksanakan beberapa aktivitas seperti berikut ini:

  • Mengarahkan karyawan atau pekerja
  • Mengembangkan moral kepada para karyawan
  • Menjaga hubungan yang baik antara manajemen tingkat menengah dan para pekerja
  • Menginformasikan keputusan yang diambil oleh manajemen kepada para karyawan atau pekerja, selain itu manajemen tingkat pertama ini memberi informasi mengenai kinerja, hambatan atau kesulitan, perasaan, tuntutan ataupun hal lainnya dari para karyawan atau pekerja
  • Manajemen tingkat ini lebih banyak menghabiskan waktu untuk mengendalikan dan mengarahkan pekerja
  • Menyusun rencana harian, mingguan serta bulanan. tidak menyusun rencana jangka panjang
  • Mempunyai kewenangan yang terbatasi namun tanggung jawab yang penting untuk mendapatkan pekerjaan yang dijalankan dari pekerja. Manajemen lini pertama ini dengan teratur harus memberi laporan dan bertanggung jawab secara langsung kepada manajemen level menengah
  • Manajemen lini pertama ini juga membutuhkan keterampilan yang bersifat lebih teknikal dan kemampuan dalam berkomunikasi.


Semoga bermanfaat ya.

SALAM SUKSES

Sumber referensi : nichonotes

5 Langkah Menjadi Karyawan Berprestasi



Perlu disadari, untuk menyandang karyawan berprestasi perlu usaha keras, karena persaingan yang makin ketat di antara sesama pegawai. Jika Anda ingin jadi 'pemenang' di mata atasan, Lakukanlah dengan segala kemampuan terbaik dan disertai konsistensi yang tinggi.

Nah, daripada penasaran langsung saja mari kita simak.

5 Langkah Menjadi Karyawan Berprestasi

1. Baik saja tak cukup

Ya, pernahkah anda melihat karyawan yang baik dalam bekerja bertahun-tahun namun masih saja di posisi dan tingkat karyawan yang sama? Atau andakah yang mengalaminya? Ya, apapun itu. Dalam berkompetisi tentunya baik saja tidaklah cukup. Melainkan anda harus EXCELLENT! Ingatlah terus dalam benak anda mengenai pemahaman ini.

2. Tingkatkan kinerja

'What you did is what you got'. Kalimat bijak yang sudah sangat akrab dengan telinga ini mengingatkan, bahwa apa yang Anda dapatkan saat ini atau di masa depan, merupakan ganjaran setimpal atas apa yang telah atau sedang Anda lakukan.

Maka tingkatkan kinerja agar apapun yang Anda lakukan, hasilnya akan lebih maksimal. Jangan malas dan jangan pula melakukan hal-hal tidak jujur dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab. Juga berhentilah berkata: "Ah, saya sih bekerja sesuai argo saja." Hati-hati, kalimat ini bisa jadi bumerang untuk Anda. Sebab, banyak perusahaan yang baru memberikan penghargaan setelah melihat pekerjaan karyawannya memuaskan. 

3. Ambil tanggung jawab lebih

Jika kinerja telah meningkat, buat diri Anda lebih menonjol lagi dibanding yang lain. Caranya, jangan takut atau ragu untuk mengambil tanggung jawab lebih dari yang dibebankan perusahaan kepada Anda.

Misalnya, jika pada tugas yang diberikan ada peluang untuk dikembangkan, kembangkanlah. Meskipun itu berarti Anda akan mendapat tanggung jawab tambahan.

Atau, jika rekan kerja Anda tak sempat atau tak sanggup menyelesaikan pekerjaannya, bantulah. Dengan cara ini semua orang, termasuk bos, akan melihat bahwa Anda memang punya potensi untuk diberi promosi atau dijadikan sebagai karayawan berprestasi.

4. Attitude

Ya, ini adalah faktor terakhir yang penting bagi anda jika ingin mendapatkan promosi dan menjadi karyawan berprestasi. Mengapa demikian? Coba anda bayangkan. Jika anda menguasai 3 skill diatas tanpa sikap perilaku yang baik dalam diri anda, apakah manajemen akan memilih anda? Misalnya, anda keras kepala, anda seringkali mangkir dan anda sering melawan atasan. Apakah hasil selanjutnya? Ya saya kira anda sendiri sudah tahu jawabannya.

5. Konsistensi

Mengapa konsistensi? Ya, konsistensi seringkali menjadi batu ganjalan dalam meraih suatu impian dan kemauan. Bayangkan, jika anda ingin memiliki uang senilai 10 ribu rupiah. Lalu anda menabung 2 ribu perhari, dan dihari kelima anda merasa bosan atau malas menabung. Apakah anda akan mendapatkan apa yang anda inginkan, yakni uang tunau senilai 10 ribu rupiah? Ya, saya yakin jawabannya anda pun tahu.

Makadari itu lakukanlah langkah ke 5 ini agar manajemen melihat keseriusan anda dalam meraih target perusahaan ataupun target pribadi anda.


Sekian ulasan kali ini ya.
Semoga menjadi referensi yang berguna bagi anda.

SALAM SUKSES

INILAH PRINSIP-PRINSIP STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN

Prinsip Organisasi
Prinsip dalam organisasi seperti halnya tiang kokoh yang akan menjaga dari kehancuran sebuah bangunan dari bencana dari luar. Ya sangat berpengaruh dalam perkembangan organisasi tersebut. Untuk itu, sebagai pemimpin ataupun menjadi anggota di dalamnya, sebaiknya kita mengetahui prinsip-prinsip yang harus ada dalam organisasi berikut :

PRINSIP-PRINSIP STRUKTUR ORGANISASI

1.Pembagian kerja dan sepesialisasi.

Dapat dipandang dari dua sudut:

a. Membagi sesuatu pekerjaan dalam bagian yang kecil
b. Memusatkan usaha-usaha individual pada aktivitas yang memanfaatkan bakat semaksimal mungkin.

2.Garis-garis otoritas yang jelas.

Aktivitas perusahaan harus dibagi dalam segmen yang digariskan dengan jelas, sehingga masing-masing segmen ditempatkan dalam hubungan yang berimbang satu sama lain.

3.Penetapan tanggung jawab secara jelas.

Setiap orang harus mengerti dengan baik, tugas-tugas apa ia bertanggung jawab.

4.Otoritas yang sesuai dengan tanggung jawab. 

a. Penetapan tanggung jawab harus diikuti dengan otoritas yang cukup memadai. 
b. Keputusan harus diberikan hingga bidang dimana problema timbul dan dimana keputusan akan diterapkan. 

5.Kesatuan penugasan yang jelas. 

a. Fungsi-fungsi yang serupa sebaiknya berhubungan erat didalam struktur yang ada. 
b. Fungsi-fungsi yang berhubungan dengan masing-masing posisi harus konsisten. 
c. Harus adanya syarat-syarat yang cukup sama dengan skill. 

6.Rentang pengawasan. 
7.Komunikasi.


Sekian ulasan dari saya. Semoga menjadi referensi yang bermanfaat.

Inilah 12 Faktor Penghambat Komunikasi Dalam Organisasi


Dalam dunia organisasi, komunikasi menjadi hal terpenting dalam setiap aktivitasnya yang memang lebih banyak bersosial. Untuk itu sebagai komponen di dalamnya kita pun mutlak mengetahui apa saja faktor yang akan mempengaruhi kualitas informasi yang beredar dalam organisasi kita. Ya, apalagi jika bukan untuk melakukan langkah preventiv bukan? 

Nah, Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi pada umumnya, yakni kemungkinan berbagai hambatan yang dapat timbul. Oleh karena itu perlu diketahui hambatan-hambatan tersebut :

1) Kebisingan
2) Keadaan psikologis komunikan
3) Kekurangan keterampilan komunikator atau komunikan
4) Kesalahan penilaian oleh komunikator
5) Kurangnya pengetahuan komunikator/komunikan
6) Bahasa
7) Isi pesan berlebihan
8) Bersifat satu arah
9) Faktor teknis
10) Kepentingan / interest
11) Prasangka
12) Cara penyajian terlalu verbalistik dan sebagainya


Sekian dulu ya ulasan kali ini. Semoga menjadi referensi yang berguna bagi anda.