Jika dilihat dari struktur organisasi suatu perusahaan, supervisor memiliki peran yang sangat strategis. Disebut strategis karena supervisor memikul tugas yang tidak ringan. Supervisor adalah orang yang juga sangat menentukan berhasil tidaknya tugas-tugas para pelaksana di lapangan.
Keberhasilan tugas harian lapangan di bawah supervisi sang supervisor pada akhirnya sangatlah menentukan produktivitas dan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Untuk menjalankan peran strategis tersebut, ternyata tidak mudah bagi supervisor karena ia berada pada posisi yang serba “terjepit”.
Dari sisi para bawahan, ia berhadapan dengan jumlahorang yang lebih banyak, tetapi dengan wewenang atau pengaruh (power ) yang lebih kecil. Sedangkan dari sisi atasan, ia berhadapan
dengan dengan jumlah yang hanya satu orang yaitu manajernya tetapi dengan wewenang ataupower yang lebih besar.
Supervisor dituntut untuk mampu menjadi “jembatan”, perantara dan sekaligus penyeimbang antara atasan dengan bawahan. Tapi masalahnya menapaki jalan seoranh supervisor tidaklah selalu mulus dan bahkan kerap terjadi gesekan antar bawahan.
Beberapa masalah yang sering dihadapi supervisor:
1.Bawahan sulit di atur.
2.Bawahan terlalu banyak sehingga sulit mengontrolnya.
3.Bawahan lebih senior dari saya.
4.Manajer hanya tahu memarahi supervisor.
5.Perusahaan tidak memberikan imbalan yang sepadan.
6.Perusahaan tidak memberikan sarana dan prasarana yang memadai dalam bekerja, padahal kita butuhkan.
7.Kinerja kita dibanding-bandingkan dengan supervisor lain yang jelas-jelas situasi dan tantang kerja yang dihadapi dilapangan berbeda-beda.
Apakah Anda juga menghadapi pandangan dan permasalahan yang kurang lebih sama seperti di atas?
Jika YA, itu berarti Anda tidak sendirian. Dari beberapa pandangan terhadap supervisor, masalahmasalah yang mereka hadapi pada umumnya hampir sama. Pada umumnya masalah utama supervisor adalah menyangkut hal:
1.Ketidakjelasan tentang tujuan, tugas, tanggung jawabnya sebagai supervisor.
2.Kepemimpinan yang kurang memadai
3.Kurangnya motivasi diri dan sikap mental negatif
4.Keterampilan komunikasi dan hubungan interpersonal yang buruk
5.Pembekalan/pengembangan bawahan yang masih kurang
6.Kurang terampil dalam memecahkan masalah dan membuat keputusan
7.Tidak mampu membangun tim kerja yang baik.
Dilihat dari sifat masalah dan karakternya, bisa kita tarik garis merahnya, bahwa "penyebab" terbesar adalah mengenai "Self management dan komunikasi yang salah". Dan tidak cukup hanya sekedar memenuhi harapan bawahan dan atasan. Tidak cukup hanya sekedar menjalankan tugas-tugas utama yang ditetapkan sesuai dengan posisi dan job description supervisor. Jika itu yang dilakukan, maka akan terjadi pengkerdilan potensi diri yang sesungguhnya.
Semoga bermanfaat
SALAM SUKSES
1 komentar so far
tugas supervisor ada beragam dan besar sekali tanggung jawabnya
EmoticonEmoticon