Masalah Yang Biasa di Hadapi Junior Manajer |
Jika makin tinggi sebuah prestasi kepemimpinan semakin tinggi pula tanggung jawab dan fungsi kepemimpinan pun berbeda. Dari lantai dasar yang selalu berhubungan dengan hal teknis sedangkan semakin tinggi maka akan semakin strategis sifat job desk yang ada.
Dalam konteks ini tentunya menjadi masalah tersendiri bagi para junior muda yang bahkan baru saja menikmati masa promosinya. Berikut ini adalah isu yang seringkali terjadi pada junior manajer yang dikutif dari situs Cleo.co.id :
“Saya merasa tidak dihormati dan dihargai terutama oleh anggota tim yang lebih tua dan senior. Mereka menganggap karena saya masih muda dan saya disangka tidak sanggup mengerjakannya.”
Masalah paling umum yang dihadapi manajer junior ini adalah sulitnya mendapatkan rasa hormat dari bawahan terutama yang usianya lebih tua dan sudah bekerja lebih lama di perusahaan tersebut. Memang, promosi jabatan tidak semudah yang Anda kira, namun sebenarnya usia muda bukanlah halangan. Buat langkah yang cerdas dengan segera menganalisa sifat dan kebiasaan seluruh anggota tim begitu Anda diangkat sebagai manajer. Lalu lakukan pendekatan untuk mengetahui potensi masing-masing.
Jika ternyata soal usia menjadi isu besar terutama bagi anggota tim yang sudah senior, sebaiknya tetap berkonsentrasi pada pekerjaan Anda, namun tetap harus tahu batas antara percaya diri dan sok tahu. Masalah akan muncul jika Anda merasa tahu segalanya. Kadang, mereka malah sengaja membuat masalah karena merasa tersaingi dengan kehadiran Anda. Daripada berkonfrontasi, lebih baik gandeng dan hargai para senior ini. Anda mungkin lebih pintar dan berpendidikan, namun mereka memiliki pengalaman yang lebih banyak. Mereka bisa menjadi sumber potensial bagi Anda untuk belajar. Gali pengalaman mereka dan kolaborasikan dengan ide-ide baru Anda. Hal ini juga mempermudah Anda untuk mendapat kepercayaan karena Anda tak hanya menganggap mereka sebagai anak buah, tapi juga menghargai keberadaannya.
“Saya tidak puas dengan hasil kerja tim. Semua harus saya lakukan sendirian. Lama-lama saya merasa frustasi!”
Seringkali tim yang Anda pimpin menunjukkan hasil di luar harapan. Apalagi biasanya selama masa training para manajer muda ini hanya fokus pada masalah-masalah umum. Padahal setelah dijalani, ada banyak masalah-masalah baru yang tak terduga. Mereka juga tidak menyangka mendapat begitu banyak tanggung jawab secara kilat. Karena takut gagal, mereka mengerjakan semuanya sendirian. Akibatnya, kinerja mereka kurang optimal. Ujung-ujungnya, manajer junior ini pun frustasi.
Yang harus Anda ketahui, kesuksesan membutuhkan proses yang cukup lama. Daripada Anda stres karena merasa gagal, cobalah untuk fokus pada tugas Anda. Bagi setiap tugas dengan anak buah. Ingat, tidak semua hal harus dikerjakan oleh Anda sendiri karena Anda juga harus memikirkan strategi untuk berbagai proyek.
“Politik kantor membuat saya ngeri. Saya bingung harus berpihak pada siapa. Lebih baik saya diam saja, deh."
Semakin tinggi posisi Anda, berarti Anda harus siap menghadapi politik kantor. Jika Anda bersikap pasif dan berharap semua akan berjalan baik-baik saja, justru kurang baik. Bukan berarti Anda harus terlibat dalam politik kantor yang penuh intrik, namun keadaan ini seharusnya membuat Anda menganalisa lingkungan kerja untuk mengerti posisi, perilaku, dan sistem di dalam kantor Anda. Ini akan menjadi bekal Anda di masa depan.
Hal ini juga berkaitan dengan penilaian kinerja Anda. Dalam beberapa kasus, kadang penilaian terhadap seorang manajer muda yang baru adalah apakah kepribadian Anda sesuai dengan harapan mereka. Penampilan, kemampuan berbicara, dan gaya manajerial akan menjadi poin utama dalam evalusi. Nggak perlu takut, Anda bisa mengatasi semua ini dengan mencari tahu tipe pemimpin seperti apa yang dibutuhkan perusahaan ini.
“Saya bekerja nyaris 14 jam setiap hari dan loyalitas saya masih dianggap kurang. Saya tidak tahu lagi harus berbuat apa.”
Definisi loyalitas sangat bervariasi. Ada yang mengatakan loyalitas adalah taat melakukan perintah. Yang lain menganggap sebagai memberi usaha dan waktu kerja yang panjang sebagai bukti bahwa mereka peduli pada perusahaan. Ada juga yang mengatakan jika berhasil menyelesaikan tugas atau berhasil melindungi tim dari kritik adalah loyalitas. Sayangnya, para manajer muda ini sering tidak tahu versi mana yang diharapkan oleh atasan. Disinilah kecerdasan Anda dibutuhkan. Anda tak harus selalu lembur agar disebut teladan. Yang penting Anda mampu menyelesaikan tugas dengan hasil yang optimal.
“Saya takut kalau keputusan saya tidak sesuai dengan etika perusahaan.”
Kebanyakan dari young manager ini kesulitan membuat keputusan yang sesuai dengan etika perusahaan. Mereka sering bingung antara harapan pimpinan, keuntungan perusahaan, dan tugas yang harus dihadapi tim-nya. Sebagai manajer yang baru dipromosikan, sangat wajar jika Anda ingin bisa dipercaya. Namun jangan sampai Anda malah jadi arogan. Akui saja jika Anda memang membutuhkan bantuan.
Jangan ragu untuk bertanya dan minta petunjuk dari atasan Anda. Bertanya tidak akan membuat Anda terlihat tidak kompeten. Malah akan memberi impresi pada atasan bahwa Anda ingin terus belajar.
“Ada anggota tim yang tidak mengikuti aturan main. Bagaimana cara saya menegur tanpa harus membuat konflik karena hal ini, ya?”
Kemampuan Anda adalah alasan utama mengapa Anda berada di posisi ini. Banyak manajer junior yang berusaha menjadi teman karena ingin menjaga hubungan harmonis seperti sebelum mereka diangkat. Namun kadang hal ini berefek negatif. Orang-orang akan kurang menghormati Anda dan akan mendorong Anda agar bersikap lebih longgar terhadap setiap tugas.
Sangat penting agar Anda bertindak cepat terhadap pembangkang. Saat Anda menjadi manajer, hampir setiap saat akan ada orang yang mengintimidasi Anda. Jika Anda kehilangan kesabaran, maka Anda kalah. Jika Anda mengabaikan pelanggaran ini, Anda juga kalah. Ketidakpatuhan harus ditangani dengan cara yang cerdas. Mulailah menanyakan mengapa orang tersebut melanggar aturan. Jika Anda merasa itu ada adalah kesalahan tak disengaja, berilah ia peringatan secara langsung. Bagaimanapun, biarkan mereka tahu bahwa pada akhirnya Anda lah yang melakukan penilaian terhadap kinerja mereka. Menjadi bos yang plinplan dan bisa diatur oleh bawahan malah akan membunuh karier Anda.
Semoga bermanfaat
SALAM SUKSES
Sumber : Cleo.co.id
EmoticonEmoticon