Tampilkan postingan dengan label HSE. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label HSE. Tampilkan semua postingan

Tugas & Prinsip Mekanisme HSE Pada Perusahaan

Sebagai praktisi HSE tentunya kita harus mengetahui apa saja yang perlu di implementasikan serta di kelola dengan baik. Adalah terutama bagi anda yang baru saja terjun ke dalam dunia HSE. Jika dalam bahasan sebelumnya saya mengatakan bahwa bagaimana prosedur HSE di terapkan pada karyawan baru, begitupun dengan pelaksanaan serta salah satu tugas HSE adalah bagaimana menyelaraskan karyawan tersebut agar cepat beradaptasi serta mengetahui visi, misi, dan budaya perusahaan.

Okay, langsung saja dibawah ini adalah mekanisme kerja sekaligus prinsip yang ada dalam HSE :
  1. Kenalkan jenis perusahaan anda. 
  2. Peraturan umum di perusahaan anda.
  3. Beritahukan jenis bahaya yang ada di perusahaan anda.
  4. Informasikan prosedur kerja yang ada.
Permit system
  • Pelaporan keadaan darurat dan kecelakaan.
  • Pelatihan.
  • Metode kerja aman. 
  • Kenalkan Alat proteksi keselamatan yang ada di lokasi kerja.
  • PPE yang dibutuhkan untuk bekerja.
  • Harapan perusahaan mengenai aspek HSE.
  • Metode penyampaian.
  • Indicator keberhasilan penyampaian materi.
Nah, jika sudah siap. Kita perlu sosialisasikan kepada semua pihak sehingga jika ada pekerja baru bisa dilaporkan kepada HSEuntuk diberi orientasi singkat sebagai bekal untuk bekerja di tempat bekerjanya….

Tips :
Lakukan presentasi secara komunikatif dan gunakan empati.
Berikan contoh kecelakaan di luar tempat kerja yang ada hubungannya dengan jenis 
pekerjaan.

Panduan Dokumentasi HSE Pada Perusahaan

Sebagai sebuah sistem manajemen modern, maka dokumentasi untuk panduan dan pengimplementasian harus disusun dan disahkan untuk digunakan. Jenis dan tipe dokumen-dokumen tersebut tergantung dari ukuran organisasi, jenis usaha, kompleksitas proses yg terlibat dalam organisasi tersebut, tetapi paling tidak secara umum dokumen-dokumen tersebut adalah :

1. Kebijakan HSE dan/atau Sekuriti dan/atau Mutu 
2. Proses-proses yang diperlukan untuk operasional perusahaan dan pengendaliannya.
3. Prosedur-prosedur yang dibutuhkan untuk mendukung point 2
4. Panduan/guideline
5. Form-form isian yang berguna untuk kerangka pencatatan sebuah aktifitas atau bukti pencapaian sebuah proses tertentu.

Untuk hal di atas, sudah ada standard-standard International/National HSE seperti:
  • ISO 14001 untuk Sisten Manajemen Environment
  • OHSAS 18001 untuk Occupational Health and Safety.
  • OSHA untuk Occupational Health and Safety
  • K3 untuk Occupational Health and Safety (standard Depnaker – Indonesia)
  • ISM – untuk Occupational Heath and Safety
Di beberapa Perusahaan besar dan Perusahaan2 Oil & Gas, fungsi HSE ditempatkan ( kotak ) di- leher Direktur atau Dir.Utama, tujuannya agar HSE tidak memihak ke-salah satu fungsi dalam suatu organisasi / independent.

Nah, di kantor kita, HSE ini disebut pula SHE dibawah divisi QHSE. Mengapa??? Karena yang diutamakan adalah Safety First. Jadi SHE merupakan singkatan dari Safety, Health and Environment dengan motto "Safety 4 Business" dimana divisi QHSE langsung dibawah kontrol Direktur.

Untuk dasar landasan HSE yang ada di kantor kita, mengacu pada aturan sistem K3LL yang dikeluarkan oleh Depnaker dengan gabungan beberapa aturan yang dikeluarkan oleh holding kita, PT. Elnusa TBK.


Induction dan Orientation Dalam HSE (Induksi, Orientasi)

Induction dan Orientation Dalam HSE

Mungkin sebagian dari anda pernah mendengar istilah ini di perusahaan. Dalam konteks ini para leader HSE yang berkualitas adalah mereka yang benar-benar menerapkan salah satu element HSE ini kepada para pekerjanya. Masih bingung? Ini analoginya.

Bagi seorang pekerja baru, secara psikologis biasanya keinginan kerjanya sangat besar sekali. Ia sudah menunggu – nunggu untuk mendapatkan pekerjaan yang ia impikan, selain itu biasanya ia ingin segera menunjukan kemampuannya dan semangatnya agar segera bisa di terima di lingkungan kerja dengan baik. 

Ini merupakan nilai positif dari seseorang bagi perusahaan, hal ini perlu dikelola agar dapat memberikan kontribusi besar bagi perusahaan maupun tim kerjanya agar kompetisi positif terbangun serta keunggulan perusahaan selalu terjaga.

Namun demukian, sebagai seorang HSE tentunya ini perlu diwaspadai. Bagaimana jika ia mengendalikan ppekerjaan yang secara metode ataupun lingkungan kerja memiliki resiko tinggi untuk terjadinya kecelakaan ataupun kebakaran….. bisa dibayangkan kerugian bagi dirinya ataupun perusahaan.

Saatnya kita antisipasi hal ini dengan HSE induction / orientasi. Kita kenalkan pekerja tersebut mengenai bahaya yang ada ditempat kerjanya dan pencegahannya. Bagi seorang HSE, ini merupakan tantangan dalam pengendalian resiko terjadinya dampak negative….. hal yang bisa kita lakukan untuk progam HSE induction / orientation.



Definisi HSE dan SSHE Dalam Industri

Definisi HSE dan SSHE Dalam Industri
HSE adalah singkatan dari Health, Safety, Environment. HSE merupakan salah satu bagian dari manajemen sebuah perusahaan. Ada manejemen keuangan, manajemen sdm, dan juga ada Manajemen HSE.  HSE (Health, Safety, Environment), atau di beberapa perusahaan juga disebut EHS, HES, SHE, K3LL (Keselamatan & Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan), dan SSHE (Security, Safety, Health, Environment).

HSE distrukturkan secara sistematis sebagai sebuah sistem manajemen sebuah organisasi untuk mencapai tujuan, sasaran dan visinya dalam aspek Keselamatan dan Kesehatan kerja serta Lingkungan. Sebagai sebuah sistem, maka ini adalah panduan dan aturan main bagi semua jajaran baik team manajemen maupun pekerja dan sub lini organisasi yang ada dalam organisasi/perusahaan.

Beberapa perusahaan mengintegrasikan sistem manajemen HSE ini dengan Sistem Manajemen Sekuriti (Security) dan/atau Mutu (Quality). Bahkan ada yang mengintegrasikan dengan semua aspek, spt. HR, Finance, Marketing dll, sehingga terkadang nama sebuah sistem tidak lah terlalu penting, karena yang essential adalah refleksi dari sistem itu sendiri dalam implementasinya.

Di perusahaan, manajemen HSE biasanya dipimpin oleh seorang manajer HSE, yang bertugas untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan seluruh program HSE. Program HSE disesuaikan dengan tingkat resiko dari masing-masing bidang pekerjaan. Misal HSE Konstruksi akan beda dengan HSE Pertambangan dan akan beda pula dengan HSE Migas.

HSE bisa disebut suatu Departemen atau bagian dari Struktur Organisasi Perusahaan yang mempunyai fungsi pokok terhadap implementasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) mulai dari Perencanaan, Pengorganisasian, Penerapan dan Pengawasan serta Pelaporannya. Sementara, di Perusahaan yang mengeksploitasi Sumber Daya Alam ditambah dengan peran terhadap Lingkungan (Lindungan Lingkungan).

Membicarakan HSE bukan sekedar mengetengahkan Issue seputar Hak dan Kewajiban, tetapi juga berdasarkan output, yaitu korelasinya terhadap produktivitas karyawan. Belum lagi antisipasi kecelakaan kerja apabila terjadi kasus karena kesalahan prosedur ataupun kesalahan pekerja itu sendiri.

Program HSE disesuaikan dengan tingkat resiko dari masing-masing bidang pekerjaan. Misal HSE Konstruksi akan beda dengan HSE Pertambangan dan akan beda pula dengan HSE Migas .

Perlu anda ketahui, HSE bukan merupakan suatu standard. Namun dalam menerapkan HSE kita perlu mengadopsi beberapa standard. 

Untuk MIGAS, beberapa standard tentang HSE yang dapat dipakai adalah :
  • API RP 750, tentang Process Safety Management 
  • OSHA CPR 119.10. 110, tentang Process Safety Management 
  • OHSAS 18001, tentang Occupational Health and Safety 
  • Kepmenaker tentang SMK3 
  • NFPA, National Fire Protection Association 
  • NEC, National Electrical Code 
  • LSC, Life Safety Code 
  • dan lain lain masih banyak lagi standard yang berkaitan dengan masing masing jenis bahaya.

Semoga bermanfaat
SALAM SUKSES

Sumber referensi