Contoh Dasar Studi Kasus SCM (Supply Chain Management)

Sebelum melakukan studi kasus SCM adabaiknya anda mengetahui intisari serta pengertian SCM dan tujuannya.

Keunggulan kompetitif dari SCM adalah bagaimana ia mampu me-menej aliran barang maupun informasi dalam suatu rantai pasokan, dengan kata lain bahwa model SCM mengaplikasikan bagaimana suatu jaringan kegiatan produksi dan distribusi dari suatu perusahaan dapat bekerja bersama-sama untuk memenuhi tuntutan konsumen. 

Tujuan utama dari SCM adalah: 

1. Penyerahan atau pengiriman produk secara tepat waktu demi memuaskan konsumen. 
2. Mengurangi biaya. 
3. Meningkatkan segala hasil dari seluruh rantai pasokan (bukan hanya satu perusahaan). 
4. Mengurangi waktu. 
5. Memusatkan kegiatan perencanaan dan distribusi. 

Sebuah rantai pasokan terdiri dari semua pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung, dalam memenuhi permintaan pelanggan. Rantai pasokan meliputi tidak hanya produsen dan pemasok, tetapi juga pengangkut, gudang, pengecer, dan bahkan pelanggan sendiri. Dalam setiap organisasi, seperti produsen, rantai pasokan mencakup semua fungsi yang terlibat dalam menerima dan mengisi permintaan pelanggan. Fungsi tersebut terlibat namun tidak terbatas pada pengembangan produk baru, pemasaran, operasi, distribusi, keuangan, dan layanan pelanggan. (Chopra & Peter, 2013)

Untuk melakukan studi kasus dalam SCM tidak serta merta harus berfokus dalam konteks mayoritas produk yang umum saja seperti otomotif, tekstil, mebel, elektronik, dsb. Melainkan anda bisa mengimplementasikan beragam produk yang bersifat melakukan produksi (Manufaktur). Dengan contoh : Gula, kopi, bakso, tahu, makanan ringan, dsb.

Hanya saja, di dalam SCM terdapat beberapa tujuan (Goal) seperti, forecasting, meningkatkan produkivitas, perencanaan yang baik, harga, serta cepatnya pengiriman sampai ketangan konsumen. 

Jadi anda hanya perlu berfokus kepada hasil (result oriented) perusahaan tersebut. Dengan cara memperhatikan beberapa faktor kekurangan perusahaan hingga pesaing bisnis yang nyata. Dengan kata lain sebelum melakukan studi kasus SCM ini sebaiknya dilakukan dulu analisa kekurangan dan faktor penghambat perusahaan yang selama ini terjadi agar memudahkan anda dalam memperbaiki dan merancang SCM yang baik dalam perusahaan. Mungkin anda bisa gunakan metode SWOT (disarankan).

Dibawah ini adalah Contoh Dasar Studi kasus SCM :


Studi Kasus SCM PT.Biskuit CHOPRA

Supply Chain Management adalah sebuah rangkaian atau jaringan perusahaan-perusahaan yang bekerja secara bersama-sama untuk membuat dan menyalurkan produk atau jasa kepada konsumen akhir.
SCM


Penjelasan:

Gambar diatas menunjukkan Supply Chain Management dari Pabrik Biskuit Chopra, dimana di pabrik biskuit tersebut terdiri dari dua divisi yaitu Divisi Pemasok Bahan Baku (Supplier) dan Divisi Pengepakan (Packaging). Masing-masing divisi tersebut mampu menampung semua sumber daya yang dibutuhkan oleh pabrik (perusahaan) dari para pemasok. Untuk bagian Divisi Pemasok Bahan Baku (Supplier) menampung semua bahan baku diantaranya dari Pemasok Tepung Terigu yang berasal dari Petani Gandum, Pemasok Susu Bubuk yang berasal dari Petani Coklat dan Peternak Sapi, serta Pemasok Mentega, 

Gula, dan Lemak Nabati yang berasal dari Peternak Sapi, Petani Tebu, dan Penghasil Minyak Nabati. Peternak ayam akan menyupply telur melalui distributor/pemasok , yang disebut dengan distributor/pemasok telur.
















Sedangkan untuk Divisi Pengepakan (Packaging) berasal dari Industri Kertas dan Plastik yang akan digunakan sebagai pembungkus.  Untuk bahan baku jadi yang telah diproses oleh pabrik dan distributor akan di supply kepada PT. Biskuit Chopra. Biskuit ini dikemas oleh plastik, kemudian tahap terakhir adalah dibungkus dalam kemasan kaleng agar biskuit tahan lama. Proses pengemasan produk di lakukan secara teliti agar biskuit tersebut steril untuk dikonsumsi oleh konsumen. Biskuit yang telah jadi siap di kirim kepada distributor lokal dan distributor internasional. 

Distributor lokal menyalurkan biskuit ke grosir, supermarket,  pasar tradisional, dan pedagang eceran. Distributor internasional menyalurkan biskuit ke supermarket (luar negeri). Lalu produk yang telah disalurkan oleh distributor bisa di nikmati (konsumsi) oleh konsumen di supermarket dan lain-lain.

      Question
• Where do you source your materials? Bahan mentah didapat dari perusahaan yang menghasilkan bahan seperti tepung terigu, gula pasir, cokelat, kaleng, mentega, telur, plastik, lemak nabati dll.

• Where do you process or convert them? Di pabrik biskuit CHOPRA itu sendiri.

• What channels of distribution do you use? Chanel di dapat dari mitra kerja perusahaan-perusahaan.
 
• How do you build a strong relationship with your suppliers and customers? Dengan cara meningkatkan kepercayaan kepada para supplier dan menjaga kualitas yang terbaik untuk pelanggan.

• How do you get direct information from your end-consumers? Dengan cara layanan hotline bebas pulsa yang siap membantu pelanggan dalam memenilai kualitas suatu produk.

• What logistics structure should you impose? Tepat waktu, cepat,efisien sehingga kualitas barang terjaga dengan maksimal.

• How do you coordinate your information flows and systems globally? Dengan cara menganalisis setiap data yang ada di dalam system sehingga kekurangan yang ada dapat segera teratasi.

• And how do you set up incentive systems for all of your partners in the supply chain to optimize overall performance? Dengan cara memberikan partner business bonus yang besar dalam suatu kurun waktu agar kinerja partner maksimal.




PT. Aneka Tambang, Tbk

PT. Aneka Tambang, Tbk (ANTM) adalah BUMN bidang pertambangan, sub sektor pertambangan logam dan mineral yang mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 5 Juli 1968. Selain itu, ANTM bergerak juga di bidang industri, perdagangan, pengangkutan dan jasa lainnya yang berkaitan dengan bahan tambang.

Penggunaan SCM pada PT. Aneka Tambang, Tbk dimulai dari pemasokan bahan baku yang di perlukan oleh pabrik hingga pengiriman barang-barang yang sudah di produksi seperti nickel,gold,bauksit kepada customer. Dapat dikatakan SCM telah membantu perushaan tersebut dalam hal pemasok(suppliers),pabrik(manufactures), gudang(warehouse), dan penyimpanan (stores). Sehingga barang yang telah di produksi tersebut dapat di distribusikan dengan jumlah yang benar lokasi dan juga waktu yang benar.

SCM telah menjadi peranan penting dalam kegiatan PT. Aneka Tambang, Tbk terlihat dari data-data yang ada:

Saham ANTM terus naik Rp 1.160 pada perdagangan 14 januari 2009, dan pernah mencapai harga tertinggi yaitu pada akhir November 2007 dengan harga diatas Rp. 5000 dengan nilai transaksi sebesar Rp. 1,24 triliun. Kegiatan sales ANTM juga meningkat, sepanjang tahun 2002-2007 rata-rata pertumbuhan per tahun sebesar 47,65 %. Dan membukukan sales yang tinggi pada tahun 2006 dan 2007 (71,25 % dan 113,31 %). Profitbilitas perusahaan juga meningkat dengan CAGR 87,97% untuk operating profit dan 90,98% untuk net income.

How can a business better serve its customers using the APO tool in SAP?

Advanced Planner and Optimizer(APO) didesain unutuk membantu meningkatkan production planning,pricing,scheduling dan product shipping perusahaan. Mengapa APO sangat membantu? Itu di karenakan APO berkerja dengan menggunakan real time update dati retailers tentang permintaan cutomer. Biasanya pada saat update tersebut APO membuat sebuah “demand Trigger” yang dapat memperhitungkan variable yang kompleks seperti jadwal pengiriman bahan baku dan siklus produksi, dan meramalkan jumlah produksi yang akan dibutuhkan oleh permintaan customer selanjutnya.


Semoga bermanfaat.

SALAM SUKSES.

referensi :
http://lifeinenjoy.blogspot.co.id/2012/10/tugas-konsep-sistem-informasi-lanjut.html
https://thekerinci.wordpress.com/2012/10/29/studi-kasus-supply-chain-management-pt-aneka-tambang-tbk/


EmoticonEmoticon