4 Strategi Dalam SCM (Supply Chain Management)

Strategi supply chain yang tepat merupakan elemen penting dalam implementasi strategi bisnis perusahaan. Perusahaan-perusahan harus dengan hati-hati merencanakan kapasitas dan peramalan permintaannya agar supaya menghindari bullwhip effect dan menjamin ketepatan waktu penyampaian pesanan pelanggan dan meminimalkan kelebihan persediaan. 

Sumber utama persoalan-persoalan yang selalu menciptakan ketidakseimbangan penawaran dan permintaan adalah ketidakpastian. Ketidakpastian tidak terlepas dari sisi permintaan dan sisi penawaran dari kebanyaka supply chain. Sebagai langkah pertama dalam mengevaluasi dan meningkatkan kinerja supply chain, Fisher dan Lee mengembangkan kerangka kerja untuk memahami ketidakpastian yang ada dalam supply chain. 

Fisher memfokuskan kerangka kerjanya pada ketidakpastian sisi permintaan, sedangkan kerangka kerja Lee memperluasnya dengan memasukkan ketidakpastian sisi penawaran. Kerangka kerjanya mengkategorikan produk-produk sebagai fungsional atau inovatif, didasarkan pada ketidakpastian karakteristik pemintaan dan penawarannya.

Produk fungsional adalah produk-produk tipe komoditi dengan permintaan stabildan profit marginnya rendah, sedang produk inovatif adalah produk baru yang memiliki derajad inovasi tinggi dan biasanya permintaannya tidak stabil dan profit marginnya tinggi.

Pembedaan yang sama dapat dilakukan atas ketidakpastian yang berhubungan dengan sisi penawaran. Suatu produk dengan stable supply process dapat diproduksi dengan cara yang dapat diprediksi, sebaliknya produk yang diproduksi yang sulit diprediksi disebut evolving supply process.Namun demikian, Lee mencatat bahwa dalam hal ini tidak selalu bahwa produk-produk fungsional memiliki stable supply process dan produk-produk inovatif memiliki evolving supply process. 

Misalnya, permintaan tahunan untuk tenaga listrik untuk suatu wilayah adalah predictable, tetapi penawaran/pasokan listrik tenaga air tidak, karena bergantung pada jumlah curah hujan di wilayah tersebut.

Pemahaman atas perbedaan-perbedaan tersebut dengan tetap memperhitungkan ketidakpastian permintaan dan penawaran mengusulkan suatu kerangka kerja yang seragam bagi supply chain management. 

Terdapat empat strategi untuk pengelolaan supply chain secara efektif, yaitu: 

Efficient supply chain; risk-hedging supply chain, responsive supply chain; dan agile supply chain.
  1. Efficient supply chain cocok untuk produk-produk fungsional dengan stable supply processes. Dalam kondisi lingkungan seperti ini, strategi supply chain sebaiknya memfokuskan pada strategi penurunan biaya. Produk-produk seperti ini biasanya ada dalam suatu lingkungan persaingan yang tinggi yang didominasi oleh strategi persaingan biaya rendah. 
  2. Risk-hedging supply chain cocok untuk produk-produk fungsional dengan unstable supply processes. Focus dari strategi supply chain sebaiknya pada penjaminan ketersediaan produk.
  3. Responsive supply chain
  4. Agile supply chain.

Semoga bermanfaat

SALAM SUKSES


EmoticonEmoticon