Tampilkan postingan dengan label Pemodelan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pemodelan. Tampilkan semua postingan

Contoh Simulasi Pemodelan Power Sim

Latar Belakang

Kehidupan manusia sangat bergantung pada teknologi, terutama untuk menunjang gaya hidup dan mobilitas yang tinggi. Kebutuhan untuk mobilitas yang tinggi ini mempengaruhi tingkat kebutuhan masyarakat terhadap produk otomotif, terutama permintaan pada kendaraan bermotor. Meningkatnya permintaan motor ini juga mempengaruhi kebutuhan spare part seperti permintaan piston. Hal tersebut menyebabkan perusahaan yang bergerak pada industri piston harus dapat meningkatkan daya saing. 

Perusahaan dituntut untuk tidak hanya meningkatkan kualitasnya, tetapi juga berusaha mengungguli pesaingnya. Salah satu cara tersebut yaitu melakukan pengadaan persediaan barang jadi yang seoptimal mungkin untuk memenuhi pemesanan berdasarkan produksinya.

PT Federal Izumi Manufacturing (PT FIM) merupakan sebuah perusahaan manufaktur yang memproduksi piston. Piston yang diproduksi PT FIM akan dikirimkan ke pelanggan dengan terlebih dahulu melewati gudang penyimpanan. Semua piston yang diproduksi tidak ada yang langsung dikirimkan, melainkan akan disimpan dulu di gudang barang jadi (make to stock). 

Pengiriman barang dibuat hanya dari persediaan ini. Oleh karena itu, perusahaan memiliki dua kebijakan untuk menentukan persediaan piston di gudang. Pertama meningkatkan atau menurunkan persediaan untuk mendapatkan tingkat persediaan yang optimal atau diinginkan, dan kedua menjaga agar persediaan tetap cukup tinggi untuk mengatasi apa yang mereka perkirakan terhadap permintaannya yang akan terjadi di masa mendatang.

PT FIM lebih senang mempertahankan jumlah persediaannya sebanyak 5 (lima) kali pengiriman, karena perusahaan berpikir hal itu akan diperlukan terutama untuk mengatasi adanya permintaan yang mendadak. Persediaan tersebut juga dipengaruhi oleh jumlah produksi dan jumlah pemesanan. Waktu perbaikan persediaan dan waktu perubahan ekspektasi permintaan juga 5 (lima) hari, karena dalam satu minggu hanya terdapat lima hari kerja.

2. Formulasi Masalah

PT FIM ingin memahami bagaimana interaksi antara jumlah pesanan piston dan persediaannya serta tingkat produksinya dengan lebih baik. Selama ini, persediaan dan tingkat produksi perusahaan seringkali mengalami kondisi naik turun (berisolasi), sehingga penulis mencoba memikirkan langkah awal untuk memecahkan permasalahan ini dengan membuat model yang dapat menjelaskan interaksi-interaksi tersebut. Dimana model tersebut akan mensimulasikan bagaimana persediaan yang optimal sesuai dengan cakupan persediaan. 

Ketersediaan bahan baku di gudang diabaikan, karena proses perencanaan produksi piston hanya di bagian machining. Bagian machiningmerupakan proses terakhir sebagai lanjutan dari barang setengah jadi (bagian casting). Adapun variabel eksogenus dan endogenus dalam melakukan persediaan adalah sebagi berikut:
Variabel eksogenus yang tidak dapat dikontrol:

Jumlah pemesanan berdasarkan jadwal pengiriman.
Variabel eksogenus dapat dikontrol:

Jumlah persediaan dan jumlah persediaan yang diharapkan.
Veriabel endogenus yang dapat dikontrol:

Jumlah produksi.
3. Pengumpulan Data

Data yang diperoleh untuk mensimulasikan persediaan piston tipe KVYP pada PT FIM berupa jumlah persediaan bulan Juli beserta jadwal pengiriman kepada pelanggan. Berikut ini data persediaan piston dan jadwal pengiriman tersebut:

Tabel 1 Data Persediaan dan Jadwal Pemesanan Piston Tipe KVYP

DATA PESAN PISTON


1. Model Konseptual

Model konseptual menjelaskan hubungan antara produksi, persediaan dan pemesanan. Model konseptual perencanaan produksi dengan memperhatikan persediaan piston ini dapat digambarkan secara grafik. Model grafik tersebut adalah sebagai berikut:


Gambar 1 Model Konseptual Persediaan

Model konseptual pada gambar diatas menjelaskan hubungan dari produksi, persediaan dan pemesanan. Banyaknya persediaan tergantung dari jumlah yang diproduksi, sehingga akan meningkatkan jumlah persediaan. Selanjutnya pemesanan akan mengurangi jumlah persediaan. Jika pemesanan lebih besar dari persediaan, makan persediaan akan membutuhkan penambahan persediaan. Penambahan persediaan ini yang akan menambah jumlah produksi juga. Adapun persamaan-persamaan yang digunakan dalam melakukan simulasi persediaan piston ini adalah sebagai berikut:

Tabel 2 Persamaan yang Digunakan dalam Model Konseptual



No 

Elemen 

Persamaan


1 Persediaan 47654 unit

2 Produksi Ekspektasi_pemesanan+(persediaan_yg_diinginkan-persediaan)/waktu_perbaikan persediaan

3 Ekspektasi_pemesanan 136000/25 (5440 unit)

4 Persediaan_yg_diinginkan Ekspektasi_pemesanan*cakupan_persediaan

5 Cakupan_persediaan 5 hari (kebijakan perusahaan)

6 Waktu_perbaikan_persediaan 5 hari (Asumsi perusahaan perbaikan dalam seminggu)

7 Rerata_pemesanan 5037-STEP(37, 1)+STEP(100, 2)-STEP(100, 3)+STEP(200, 4)-STEP(700, 5)+STEP(700, 6)-STEP(100, 8)+STEP(100, 9)-STEP(300, 10)-STEP(400, 11)+STEP(700, 13)-STEP(100, 14)+STEP(100, 16)-STEP(400, 17)-STEP(200, 18)+STEP(400, 19)-STEP(200, 20)+STEP(600, 21)+STEP(100, 22)-STEP(500, 24)-STEP(100, 25)+STEP(400, 26)-STEP(100, 27)

8 Perubahan_ekspektasi_pemesanan (Rerata_pemesanan-Ekspektasi_pemesanan)/Waktu_ekspektasi_perubahan

9 Waktu_ekspektasi_perubahan 5 Hari (Asumsi Perusahan)

Ekspektasi permintaan perusahaan sebesar 5440 unit piston setiap harinya. Angka ini diperoleh perusahaan dengan membagi jumlah total pesanan selama sebulan dengan hari kerja sebanyak 25 hari kerja. Cakupan persediaan adalah 5 hari pemesanan sesuai dengan kebijakan perusahaan. Waktu perbaikan persediaan merupakan asumsi perusahaan bahwa perbaikan perusahaan dapat dilakukan dalam 5 hari kerja. Rerata pemesanan diperoleh dengan total pesanan sebulan dibagi 27 hari pengiriman pemesanan, sehingga diperoleh 5037 unit rerata pemesanan.

2. Model Logika

Model logika menggambarkan alur logika dalam melakukan simulasi persediaan piston ini agar dapat dijalankan dengan lancar. Adapun model logika dalam melakukan simulasi persediaan piston ini adalah sebagai berikut:

MODEL LOGIKA SIMULASI POWERSIM

Gambar 2 Model Logika Persediaan Piston
3. Melakukan Simulasi

Berdasarkan permasalahn yang dibahas diatas mengenai simulasi persediaan piston di PT FIM Bulan Juli, maka penulis melakukan simulasi menggunakan tools berupa softwarePowersim Constructor. Berikut ini merupakan gambar yang dibuat dalam membangun model dalam melakukan simulasi menggunakan Powersim Constructor:

MEMBANGUN MODEL SIMULASI

Gambar 3 Membangun Model Simulasi Persediaan Menggunakan Powersim Constructor



Selanjutnya setelah diklik RUN akan menghasilkan auto report sebagai berikut:

HASIL RUN

Gambar 4 Auto Report Simulasi Persediaan Menggunakan Powersim Constructor

Output yang dihasilkan menggunakan Powersim Constructor berupa grafik dan tabel agar dapat dianalisa. Berikut ini output–outputtersebut:

GRAFIK

Gambar 5 Grafik Interaksi Ekspektasi Pemesanan, Rerata Pemesanan dan Produksi

GRAFIK 2

Gambar 6 Grafik Interaksi Persediaan dan Persediaan yang Diinginkan

Tabel 3 Output Hasil Simulasi

OUTPUT TABEL

4. Analisa Output

Berdasarkan Gambar 5, peningkatan jumlah produksi terkesan lambat. Hal ini dikarenakan persediaan yang dimiliki di awal periode cukup besar melebihi kebijakan perusahaan sebesar 5 kali pemesanan. Oleh karena itu, pada simulasi dilakukan pengeluaran persediaan terlebih dahulu, sampai pada periode 10 nilai produksi dan pemesanan sudah mendekati. Selain itu nilai ekspektasi pemesanan juga naik turun sesuai dengan pemesanan yang juga naik turun. Nilai ekspektasi pemesanan masih berkisar di nilai pemesanan. 

Terlihat bahwa mulai periode ke-45 nilai ekspektasi pemesanan, rerata pemesanan dan produksi stabil. Artinya, dengan nilai pemesanan terakhir sebesar 5200 unit piston, produksi pada perusahaan baru akan stabil pada periode ke-45.

Output pada Gambar 6 menjelaskan interaksi antara persediaan dan persediaan yang diinginkan. Persediaan yang diinginkan berdasarkan pemesanan, sehingga berkisar di angka 27000 unit piston. Terlihat bahwa persediaan yang turun drastis dikarenakan persediaan yang diinginkan ternyata nilainya dibawah persediaan aktual. 

Oleh karena itu, simulasi menggunakan Powersim ini mengeluarkan persediaan terlebih dahulu sampai ke-16 nilai persediaan sudah berkisar pada persediaan yang diinginkan. Terlihat bahwa dengan pemesanan terakhir persediaan perusahaan akan stabil sesuai dengan persediaan yang diinginkan pada periode ke-45.

Simulasi ini dilakukan untuk saran bagi perusahaan mempertimbangkan kinerja perusahaan saat ini. Sehingga dapat mengetahui kesetimbangan antara persediaan, persediaan yang diharapkan dan produksi diperkirakan akan diperoleh pada periode keberapa. Peningkatan kinerja perusahaan yang baru akan menghasil output yang berbeda, sesuai dengan kebijakan perusahaan yang dipilih, apakah akan tetap pada kinerja yang sekarang atau mengubahnya demi tercapainya kesetimbangan yang cepat.