Tampilkan postingan dengan label ISO 9001:2008. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ISO 9001:2008. Tampilkan semua postingan

Kendala Dalam Implementasi ISO 9001

Kendala Dalam Implementasi ISO 9001
Kendala Dalam Implementasi ISO 9001 

Berikut kendala yang biasanya terjadi dalam membangun sistem ISO 9001:2008 di perusahaan. Selamat menyimak.

Kendala Dalam Implementasi ISO 9001

1. Kurang Komitmen dari Top Manajemen

Komitmen dari manajemen puncak menjadi salah satu alasan terbanyak kenapa penerapan ISO 9001 tidak berjalan mulus; tidak berjalan sama sekali atau hanya perolehan sertifikat belaka yang tidak diikuti oleh penerapan nyata di lapangan. Ini terjadi karena sedari awal manajemen uncak tidak mendorong tim perusahaannya untuk benar-benar menerapkan ISO 9001. Manajemen puncak hanya ingin memperoleh sertifikat alih-alih perbaikan sistem manajemen perusahaan. Sehingga, karyawan yang ada di level pelaksana setengah-setengah dalam menerapkan ISO 9001. Sebaliknya, jika penerapan ISO 9001 benar-benar dipromosikan oleh manajemen puncak; ditekankan kegunaannya; dipromosikan manfaatnya; maka sudah barang tentu orang-orang yang ada di level pelaksana akan menjalankan sistem manajemen mutu secara konsisten.

2. Tidak ada keterlibatan dari karyawan

Pada dasarnya, karyawan itu mengikuti apa yang diperintahkan oleh manajemen puncak. Apalagi karyawan Indonesia yang dikenal sangat menghargai perintah dan arahan dari atasan. Sehingga, apa yang menjadi komitmen manajemen harusnya akan menjadi komitmen bersama yang dipegang oleh setiap level karyawan. Sayangnya, tidak jarang ada organisasi yang komitmen manajemen puncaknya baik tetapi tidak dibarengi oleh komitmen bawahannya. Ini bisa terjadi karena beberapa faktor seperti tidak adanya penghargaan (reward) dan hukuman (punishment) bagi karyawan. Sehingga mereka merasa tidak ada bedanya antara yang berkomitmen dalam menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001 dengan yang tidak melaksanakan. 

Harus diakui bahwa penerapan ISO 9001 akan merubuh sedikit banyak cara kerja para karyawan. Mengubah kebiasan yang sudah dilakukan bertahun-tahun tidaklah mudah. Harus ada komunikasi yang efektif dan imbalan yang setimpal sebagai bonus untuk perbaikan yang sudah dilakukan. Faktor kedua adalah kurangnya komitmen dari karyawan itu sendiri. Ada beberapa karyawan yang anti perubahan. Dalam arti, tidak ingin mengubah cara kerja lamanya yang kurang efektif menjadi cara kerja baru yang lebih efektif. 

Biasanya kasus ini terjadi pada karyawan senior yang telah bekerja sangat lama di perusahaan tersebut. Solusinya, karyawan yang seperti ini harus diajak diskusi baik-baik dan dijelaskan pentingnya menerapkan ISO 9001 bagi perusahaan. Bila pada titik tertentu dimana karyawan yang seperti ini tidak juga ingin berubah, maka melakukan rotasi atau mutasi sepertinya sebanding demi perbaikan sistem secara menyeluruh.

3. Kordinasi antar departemen yang minim

Penerapan ISO 9001 tidak akan sukses apabila satu bagian tidak berkordinasi dengan bagian yang lain. Karena sistem manajemen mutu melibatkan semua bagian yang ada di proses utama maupun proses pendukung. Bila ada satu bagian yang tidak menerapkan ISO 9001, maka otomatis sistem tidak akan berjalan dengan sempurna. Misalkan target produksi yang sudah dicanangkan oleh manajer produksi tidak akan tercapai bila bagian HRD dan GA tidak menyediakan SDM dan mesin serta peralatan yang prima. Harus ada kordinasi efektif antar bagian agar keseluruhan proses berjalan secara lancar.

4. Keterbatasan Waktu 

Keterbatasan waktu seringkali menjadi kambing hitam atas penerapan yang tidak lancar. Banyaknya proyek, membludaknya order, seringkali membuat penerapan ISO 9001 terabaikan. Padahal bila perbaikan sistem disesuaikan dengan kebutuhan, harusnya over load pekerjaan sama sekali tidak akan mempengaruhi penerapan ISO 9001. 

Penyebab utama yang menyebabkan hal ini adalah sistem yang dibuat tidak sejalan (in line) dengan proses yang ada. Terlalu banyak hal baru yang ditetapkan tanpa melihat kesanggupan para pelaksana di lapangan sehingga form yang harusnya dibuat untuk membantu proses malah mempersulit birokrasi. Diperlukan kejelian dalam menentukan prioritas perbaikan. Perlu diingat kembali bahwa tujuan penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001 adalah perbaikan berkesinambungan alih-alih menyulap sistem dalam sekejap. Diperlukan waktu, pembiasaan, sosialisasi, dan prioritas perbaikan secara bertahap sehingga sistem semakin baik dari waktu ke waktu.

5. Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM)

Keterbatasan SDM di sini bisa berupa kuantitas (jumlah karyawan) maupun kualitas (kompetensi karyawan). Dalam penerapan ISO 9001, kualitas SDM lebih penting ketimbang kuantitas. ISO 9001 tidak pernah mensyaratkan jumlah minimal karyawan dalam penerapan ISO 9001. Tidak pula dipersyaratkan bahwa satu orang hanya boleh menjabat satu jabatan saja. Rangkap jabatan dalam penerapan ISO sah-sah saja sepanjang fungsi-fungsi pekerjaan yang wajib dijalankan oleh yang bersangkutan dapat dijalankan dengan baik. 

Pengalaman kami selama menjadi konsultan ISO, isu keterbatasan SDM dapat diatasi dengan menunjuk wakil manajemen (management representative) yang berkualitas dalam arti dapat mengendalikan, mengarahkan, dan memanfaatkan SDM yang ada secara optimal. Seringkali kami menemukan fakta bahwa banyaknya jumlah SDM tidak berkolerasi positif dengan kualitas penerapan ISO 9001. Artinya, SDM yang sedikit namun berkualitas lebih baik daripada banyak SDM tetapi tidak memiliki komitmen dalam penerapan ISO 9001.

6. Kurangnya Sosialisasi dan Komunikasi

Perlu dipahami bahwa merubah sistem tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan waktu yang cukup dan tim yang handal agar penerapan ISO 9001 berjalan lancar. Seringkali yang menjadi penyebab ISO 9001 macet di tengah jalan bukan lah keterbatasan waktu dan SDM melainkan kurangnya sosialisasi dan komunikasi dari manajemen puncak. Ini menyebakan orang-orang yang ada di level pelaksana tidak mengetahui apa yang harus dilakukan. Solusinya, manajemen puncak harus melakukan pertemuan rutin (mingguan atau bulanan) terutama dengan pemimpin dari setiap bagian untuk memastikan mereka memahami apa yang harus dilakukan.

Cukup sekian ulasan mengenai Kendala Dalam Implementasi ISO 9001:2008. semoga menajdi referensi yang berguna bagi anda.

SALAM SUKSES
sumber : konsultaniso

Langkah Penerapan ISO 9001:2008 Dalam Perusahaan

Langkah Dalam Penerapan ISO 9001:2008 

Langkah Implementasi ISO 9001:2008 Dalam Perusahaan

Ada 6 dasar implementasi ISO yang sangat perlu diketahui oleh anda yang memiliki rencana membangun manajemen kualitas yang konkrit dalam sebuah perusahaan. Kendati tak mudah tapi jika dilakukan bersama pastilah akan terwujud.

Berikut ulasannya :

Tahap 1 : Gap Analysis

Akan menganalisis proses dan prosedur yang selama ini sudah berjalan disuatu organisasi, setelah itu bisa diketahui seberapa besar ‘gap’ antara proses yang sudah berjalan dengan yang dipersyaratkan oleh ISO 9001:2008. Hasil dari gap analysis ini akan menjadi acuan sistem manajemen mutu di organisasi tersebut.

Tahap 2 : Pelatihan dan Persiapan

KONSULTAN ISO 9001 akan memberikan pelatihan pemahaman terhadap ISO 9001:2008 agar para karyawan mempunyai pemahaman yang cukup terhadap ISO 9001:2008. Sehingga proses penerapan ISO 9001:2008 dapat berjalan dengan lancar.

Tahap 3 : Pengembangan Sistem dan Dokumen

Konsultan ISO 9001 akan membimbing dalam pembuatan dokumen yang dipersyaratkan oleh ISO 9001:2008 mulai dari manual mutu, prosedur wajib, instruksi kerja, sampai form-form yang harus dibuat. Konsultan ISO 9001 juga akan membenahi sistem manajemen mutu yang berlaku di perusahaan agar sesuai dengan persyaratan yang diminta oleh ISO 9001:2008.

Tahap 4 : Implementasi Sistem dan Dokumen

Pada tahapan ini, organisasi wajib menerapkan sistem manajemen mutu yang sesuai dengan ISO 9001:2008. ISO 9001:2008 sendiri wajib diterapkan minimal selama tiga bulan sebelum mengajukan diri untuk diaudit oleh Badan Sertifikasi. Selama tahapan ini, Konsultan ISO 9001 akan memonitor penerapan untuk menjamin semua prosedur yang telah dibuat dijalankan dan semua rekaman dibuat dan dipelihara.

Tahap 5 : Audit Internal dan Tinjauan Manajemen

Audit internal dan Tinajauan Manajemen adalah dua kegiatan yang wajib dilakukan oleh organisasi yang menerapkan ISO 9001:2008. Dua kegiatan itu dilakukan untuk menjamin semua persyaratan yang diminta oleh ISO 9001:2008 telah dipenuhi. Untuk menjamin pelaksanaan audit internal dan tinjauan manajemen berjalan dengan baik, Konsultan ISO 9001 akan memberikan pelatihan bagaimana melakukan audit internal di dalam sebuah organisasi. Setelah itu, Konsultan ISO 9001 akan mengawasi pelaksanaan internal audit dan tinjauan manajemen.

Tahap 6 : Sertifikasi

Sebelum audit dilakukan oleh Badan Sertifikasi, Konsultan ISO 9001 akan melakukan pre-assesment audit. Audit ini dilakukan untuk meminimalisir adanya temuan atau ketidaksesuaian pada saat audit dilakukan oleh Badan Sertifikasi.

Semua langkah diatas dilakukan untuk menjamin bahwa perusahaan dapat memperoleh manfaat dari penerapan ISO 9001:2008 dan juga sertifikat dari Badan Sertifikasi yang diakui.


Semoga bermanfaat


SALAM SUKSES

Cara Penerapan ISO 9001 di Industri dan Sertifikasinya

Cara Penerapan ISO 9001 di Industri dan Sertifikasinya

Sebagai parktisi industri yang memiliki etos serta visi kepada perusahaan. Tentunya kita diharuskan mengetahui kekurangan perusahaan dan memperbaikinya secara berkala dan persisten. Terutama bagi perusahaan yang masih belum menerapkan dan belum familiar dengan ISO 9001:2008, disini anda bisa membuat sebuah perubahan dengan mengimplementasikannya kepada perusahaan anda.

Selain dapat bersampak baik bagi karir anda tentunya ini akan memperkuat posisi perusahaan anda di mata konsumen/pelanggan. Hasil akhirnya adalah karyawan pun akan sejahtera di masa mendatang.

Lalu, seperti apa impelentasi dan seperti apa langkah-langkahnya? Berikut Cara Penerapan, Implementasi ISO 9001:2008 di Industri dan Sertifikasinya.

1. Top Manajemen harus memutuskan untuk menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008.

2. Top Manajemen harus menyiapkan sumber daya yang mumpuni untuk menerapkan keputusan di atas. Persiapan tersebut berupa:

a. Kebutuhan sumber daya manusia seperti Management Representative atau Kordinator ISO dan Tim ISO untuk menyiapkan, menerapkan, memelihara dan mengembangkan sistem manajemen mutu di perusahaan.

b. Kebutuhan Waktu. Setidaknya lakukan pertemuan Tim ISO 2 jam perhari atau bisa digabung menjadi sehari dalam seminggu untuk 3 bulan pertama penerapan guna memastikan semua persyaratan ISO dipenuhi.

c. Kebutuhan Biaya untuk Konsultan ISO 9001 dan Sertifikasi ISO 9001

3. Bentuklah tim yang minimal terdiri dari dua orang dari setiap divisi (dari tingkatan atas atau kepala dan bawah atau staf kemudian tunjuklah salah seorang dari kepala tersebut sebagai Management Representative atau Kordinator ISO. Penunjukkan Management Representative memang dipersyaratkan oleh standar ISO 9001:2008. Untuk kelancaran penerapan ISO, pastikan Management Representative adalah karyawan yang paling mengerti proses bisnis perusahaan dan disegani oleh semua pihak.

4. Buatlah rencana training. Training pengenalan ISO 9001:2008 untuk semua karyawan. Training sistem dokumentasi ISO 9001 untuk tim ISO dan training audit internal untuk tim ISO. Hubungi Multiple Training & Consulting (Konsultan ISO 9001 yang handal) untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

5. Bandingkan sistem yang sudah berjalan di perusahaan anda dengan standar sistem manajemen mutu ISO 9001:2008. Analisis apa saja persyaratan ISO yang belum anda terapkan.

6. Rumuskan Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu (target pekerjaan) setiap divisi yang ada di perusahaan anda. Buatlah target yang SMART (Specific, Measurable, Achievable, Time Target)

7. Rumuskan 6 prosedur wajib yang dipersyaratkan ISO 9001:2008 yaitu prosedur pengendalian dokumen, prosedur pengendalian rekaman mutu, prosedur pengendalian produk tidak sesuai, prosedur tindakan perbaikan, prosedur tindakan pencegahan, dan prosedur audit internal

8. Rumuskan prosedur kerja untuk setiap divisi. Bagi proses atau kegiatan yang harus dikontrol maka sebaiknya dibuatkan prosedur. Contoh prosedur kerja: Prosedur Penerimaan Karyawan, Prosedur Perencanaan Produksi, Prosedur Penyimpanan Barang, Prosedur Pelaksanaan Survey Kepuasan Pelanggan, dsb.

9. Untuk proses-proses yang dianggap rumit dan membutuhkan penjelasan detail, maka buatlah Instruksi Kerja (bila perlu disertai gambar ilustrasi.

10. Lengkapi prosedur kerja dan instruksi kerja tersebut dengan form isian. Form isian merupakan bukti bahwa prosedur tersebut dijalankan. Contoh form antara lain form serah terima barang, form evaluasi karyawan, form purchase request, form purchase order, dll.

11. Buatlah pedoman mutu yang berisi panduan penerapan ISO di perusahaan anda

12. Terapkan sistem manajemen mutu yang anda kembangkan setidaknya 3 bulan untuk memastikan semua prosedur yang telah ditetapkan, dimengerti dan dijalankan sepenuhnya oleh semua karyawan.

13. Laksanakan training audit internal untuk tim ISO

14. Jalankan audit internal pertama yang dilakukan oleh auditor internal yang telah mengikuti training. Auditor internal akan mengaudit seluruh divisi di perusahaan anda dan memeriksa kesesuaian dan ketidaksesuaian perusahaan anda dengan standar ISO atau prosedur dan kebijakan yang ditetapkan.

15. Hubungi badan sertifikasi untuk mengajukan audit sertifikasi. Setidaknya anda harus menghubungi badan sertifikasi 1 bulan sebelum tanggal audit yang anda inginkan.

16. Laksanakan rapat tinjauan manajemen yang dipimpin langsung oleh Top Manajemen untuk memastikan semua persyaratan ISO telah diimplementasikan.

17. Badan Sertifikasi akan mengaudit anda dalam 2 stage; (1) Initial Audit dan (2) Main Audit. Pastikan Tim ISO anda telah siap.

18. Selamat! Kini, sertifikat ISO 9001:2008 sudah di tangan anda. Jangan lupa untuk menampilkan logo sertifikasi di kartu nama, kop surat, kemasan luar produk untuk meningkatkan brand image anda di mata pelanggan

Catatan:

– Badan Sertifikasi akan mengeluarkan sertifikat bila perusahaan anda dinilai tidak melakukan kesalahan fatal (majour finding) yang biasanya diakibatkan adanya salah satu klausul yang tidak diterapkan

– Setelah audit sertifikasi, Badan Sertifikasi akan melakukan surveillance audit yang dilakukan secara rutin enam bulan atau setahun sekali.


Semoga bermanfaat.

Manfaat & Fungsi Penerapan ISO 9001 Bagi Perusahaan

Manfaat & Fungsi Penerapan ISO 9001 Bagi Perusahaan

Manfaat Penerapan sistem manajemen Mutu ISO 9001:2008
  • Untuk menetapkan standar dan membakukan proses kerja serta penanggung jawabnya
  • Untuk memastikan standar kerja tetap pada perusahaan, bukan pada individukaryawannya
  • Untuk memastikan proses tetap berkelanjutan, walaupun ada perubahan personel
  • Sebagai alat bantu training untuk karyawan baru
  • Untuk menghindari perubahan tanpa adanya pemberitahuan
  • Sebagai referensi dan bukti tertulis yang standar sehingga proses bisa diaudit
  • Bisa digunakan untuk pengembangan organisasi
  • Memenuhi kebutuhan pasar
Ini berbanding terbalik jika suatu perusahaan /Organisasi tidak menjalankannya, berikut konsekuensinya :
  • Tidak ada instruksi kerja / informasi tertulis
  • Instruksi kerja tidak ditaati
  • Tidak ada record (rekaman)
  • Record sukar ditemukan
  • Dokumen-dokumen tidak terkontrol
  • Melakukan perubahan yang bukan wewenangnya
  • Peralatan inspeksi tidak dikalibrasi
  • Meletakan barang tidak pada tempatnya
  • Status barang tidak jelas
  • Komplain Pelanggan tidak ditangani sampai tuntas
  • Target dan sasaran perusahaan tidak jelas
  • tidak ada improvement dan efisiensi

Semoga bermanfaat

SALAM SUKSES

Definisi dan Pengertian ISO 9001, Sejarah ISO 9001:2008

Definisi dan Pengertian ISO 9001, Sejarah ISO 9001:2008
Definisi Pengertian ISO

Badan sertifikasi yang berorientasi pada layanan pelanggan dan standar manajemen mutu ini awal mula di bangun oleh satu badan internasional di Swiss yang berkedudukan di Genewa, Swiss. Dimana dikeluarkan pertama kali pada tahun 1987 dan telah mengalami perubahan / revisi sebanyak dua kali yaitu pada tahun 1994 dan 2008. 

Perlu diketahui Standar ISO 9001 dimaksudkan untuk berlaku bagi semua organisasi dengan berbagai skala dan bidang industri dengan tidak mensyaratkan cara tertentu tentang bagaimana organisasi harus memenuhi persyaratan, melainkan "hanya menunjukkan mengenai pedoman yang harus dipenuhi". Ini lebih kedalam apa yang bisa "perusahaan" lakukan untuk mengelola proses, atau aktivitas, sehingga produk atau jasa memenuhi tujuan (visi misi yang telah ditetapkan perusahaan tersebut. 

Contoh :
  • Persyaratan kualitas pelanggan,
  • Lingkungan
  • Sesuai dengan peraturan
Menurut wikipedia ISO 9001 adalah standar internasional di bidang sistem manajemen mutu. Suatu lembaga/organisasi yang telah mendapatkan akreditasi (pengakuan dari pihak lain yang independen) ISO tersebut, dapat dikatakan telah memenuhi persyaratan internasional dalam hal manajemen penjaminan mutu produk/jasa yang dihasilkannya.

Generic standar berarti standar yang sama dapat diterapkan pada berbagai organisasi, besar atau pun kecil, apapun product dan layanannya, dalam sembarang actifitas suatu sektor, dan apakah itu adalah perusahaan business, layanan public atau departemen pemerintahan dan menurut prinsip ISO, sebuah organisasi harus menunjukkan kemampuan untuk memenuhi atau melampaui kepuasan pelanggan dalam hal fungsi produk, kualitas, dan kinerja.

Ini bisa dilakukan dengan melakukan aktivitas yang merujuk kepada perbaikan seperti : Audit internal, audit oleh klien, dan audit oleh lembaga sertifikasi pihak ketiga independen.