Tampilkan postingan dengan label Elemen Mesin. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Elemen Mesin. Tampilkan semua postingan

Macam-Macam Perawatan Mesin (Maintenance) di Manufaktur

Jenis-jenis Maintenance (Perawatan)

Maintenance atau Perawatan dapat dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah:
1. Breakdown Maintenance (Perawatan saat terjadi Kerusakan)
Breakdown Maintenance adalah perawatan yang dilakukan ketika sudah terjadi kerusakan pada mesin atau peralatan kerja sehingga Mesin tersebut tidak dapat beroperasi secara normal atau terhentinya operasional secara total dalam kondisi mendadak. Breakdown Maintenance ini harus dihindari karena akan terjadi kerugian akibat berhentinya Mesin produksi yang menyebabkan tidak tercapai Kualitas ataupun Output Produksi.
2. Preventive Maintenance (Perawatan Pencegahan)
Preventive Maintenance atau kadang disebut juga Preventative Maintenance adalah jenis Maintenance yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada mesin selama operasi berlangsung. Contoh Preventive maintenance adalah melakukan penjadwalan untuk pengecekan (inspection) dan pembersihan (cleaning) atau pergantian suku cadang secara rutin dan berkala. Preventive Maintenace terdiri dua jenis, yakni :
  1. Periodic Maintenance (Perawatan berkala)
    Periodic Maintenance ini diantaranya adalah perawatan berkala yang terjadwal dalam melakukan pembersihan mesin, Inspeksi mesin, meminyaki mesin dan juga pergantian suku cadang yang terjadwal untuk mencegah terjadi kerusakan mesin secara mendadak yang dapat menganggu kelancaran produksi. Periodic Maintenance biasanya dilakukan dalam harian, mingguan, bulanan ataupun tahunan.
  2. Predictive Maintenance (Perawatan Prediktif)
    Predictive Maintenance adalah perawatan yang dilakukan untuk mengantisipasi kegagalan sebelum terjadi kerusakan total. Predictive Maintenance ini akan memprediksi kapan akan terjadinya kerusakan pada komponen tertentu pada mesin dengan cara melakukan analisa trend perilaku mesin/peralatan kerja. Berbeda dengan Periodic maintenance yang dilakukan berdasarkan waktu (Time Based), Predictive Maintenance lebih menitikberatkan pada Kondisi Mesin (Condition Based).
  3. Corrective Maintenance (Perawatan Korektif)
    Corrective Maintenance adalah Perawatan yang dilakukan dengan cara mengidentifikasi penyebab kerusakan dan kemudian memperbaikinya sehingga Mesin atau peralatan Produksi dapat beroperasi normal kembali.  Corrective Maintenance biasanya dilakukan pada mesin atau peralatan produksi yang sedang beroperasi secara abnormal (Mesin masih dapat beroperasi tetapi tidak optimal).
Jenis-jenis Perawatan atau Maintenance diatas perlu dipelajari dan diketahui dalam menerapkan Total Productive Maintenance (TPM).  Untuk mengukur kinerja Mesin, kita dapat menghitungnya dengan rumus OEE (Overall Equipment Effectiveness).

Semoga bermanfaat
SALAM SUKSES
Sumber :
http://ilmumanajemenindustri.com/jenis-jenis-maintenance-perawatan-mesinperalatan-kerja/

6 Tujuan Maintenance (Pemeliharaan) Pada Mesin Produksi

Tujuan Pemeliharaan Mesin, Maintenance (Perawatan) Mesin Produksi.

Untuk menghasilkan produksi yang optimal maka para praktisi mutlak melakukan aktivitas maintenance secara berkala demi menghasilkan profitabilitas maksimal untuk perusahaan. Disini para engineer melakukannya dengan tujuan yang telah ditetapkan tentunya. Lalu apa saja tujuan itu? Berikut adalah :

6 Tujuan Maintenance (Pemeliharaan) Pada Mesin Produksi

Tujuan Maintenance (Perawatan/Pemeliharaan)

Tujuan-tujuan melakukan maintenance diantaranya adalah :
  1. Mesin dapat menghasilkan Output sesuai dengan kebutuhan yang direncanakan.
  2. Kualitas produk yang dihasilkan oleh Mesin dapat terjaga dan sesuai dengan harapan.
  3. Mencegah terjadinya kerusakan berat yang memerlukan biaya perbaikan yang lebih tinggi.
  4. Untuk menjamin keselamatan tenaga kerja yang menggunakan mesin yang bersangkutan.
  5. Tingkat Ketersediaan Mesin yang maksimum (berkurangnya downtime)
  6. Dapat memperpanjang masa pakai mesin atau peralatan kerja.
Cukup sekian ulasan kali ini. Semoga menjadi referensi yang berguna bagi anda.
SALAM SUKSES

Sumber rujukan referensi :

http://ilmumanajemenindustri.com/jenis-jenis-maintenance-perawatan-mesinperalatan-kerja/

Pengertian Aktivitas Maintenance Mesin/Peralatan Kerja

Definisi Maintenance dan Pengertian Aktivitas Maintenance 

Yang dimaksud dengan Maintenance adalah suatu kegiatan untuk merawat atau memelihara dan menjaga Mesin/peralatan dalam kondisi yang terbaik supaya dapat digunakan untuk melakukan produksi sesuai dengan perencanaan. Dengan kata lain, Maintenance adalah kegiatan yang diperlukan untuk mempertahankan (retaining) dan mengembalikan (restoring) mesin ataupun peralatan kerja ke kondisi yang terbaik sehingga dapat melakukan produksi dengan optimal.

Dengan berkurangnya tingkat kerusakan mesin dan peralatan kerja, kualitas, produktivitas dan efisiensi produksi akan meningkat dan menghasilkan profitabilitas yang tinggi bagi perusahaan.

Pada dasarnya Maintenance atau Perawatan Mesin/Peralatan kerja memerlukan beberapa kegiatan seperti dibawah ini :

– Kegiatan Pemeriksaan/Pengecekan
– Kegiatan Meminyaki (Lubrication)
– Kegiatan Perbaikan/Reparasi pada kerusakan (Repairing)
– Kegiatan Penggantian Suku Cadang (Spare Part) atau Komponen


Semoga bermanfaat.
SALAM SUKSES

Sumber :
http://ilmumanajemenindustri.com/jenis-jenis-maintenance-perawatan-mesinperalatan-kerja/

Macam Jenis Las Busur Listrik di Elemen Mesin

Macam-Macam Las Busur Listrik

Macam macam las busur listrik
Beberapa macam proses pengelasan yang dapat digolongkan pada las busur listrik, dan banyak digunakan pada praktek antara lain :

1. Las busur dengan elektroda berselaput fluks.
2. Las busur gas TIG (Tungsten Insert Gas).
3. Las busur gas MIG (Metal Insert Gas).
4. Las busur rendaam (submerged)

Las busur dengan elektroda berselaput

Las busur ini lebih dikenal umum dan banyak pemakaianya. Busur listrik yang terjadi di antara elektroda dan benda kerja akan mencairkan elektroda dan sebagian bahan dasar. Selaput elektroda yang turut terbakar akan mencair dan menghasilkan gas yang melindungi ujung elektroda, kawah las, busur listrik, dan daerah las di sekitar busur listrik terhadap pengaruh udara luar (oksidasi)

Las busur gas TIG (Tungsten Insert Gas)

Las busur gas TIG menggunakan elektroda wolfram yang tidak berfungsi sebagai bahan tambah. Busur listrik yang terjadi antara ujung elektroda wolfram dan bahan dasar merupakan sumber panas pengelasan. Elektroda wolfram yang mempunyai titik cair tinggi (3800°C), tidak ikut mencair pada saat terjadi busur listrik.

Tangkai las dilengkapi denganm nosel keramik untuk menyambung gas pelindung yang melindungi daerah las dari pengaruh luar pada saat pengelasan. Sebagai gas pelindung digunakan gas argon, helium, atau campuran keduanya, tergantung dari jenis logam yang akan disambung. Tangkai las TIG biasanya didimgimkan dengan air yang bersirkulasi.

Sebagai bahan tambah digunakan kawat las tanpa adanya selaput, yang digerakan dan didekatkan ke busur listrik yang trjadi antara elektroda wolfram dengan bahan dasar.

Las busur gas MIG (Metal Isert Gas)

Pada las busur MIG, digunakan kawat las yang sekaligus berfungsi sebagai elektroda. Elektroda tersebut berupa gulungan kawat yang gerakanya diatur olehmotor listrik. Kecepatan gerakan elektroda dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.

Tangkai las dilengkapi dengan nosel logam untuk menyemburkan gas pelindung yang dialirkan dari tabung gas melalui selang gas. Gas yang adalah CO2 untuk pengelasan baja dan baja lunak. Argon atau campuran argon dan helium, digunakan untuk pengelasan alumunium dan baja tahan karat.

Las busur rendam (submerged)

Las busur jenis ini umumnya bekerja secara otomatis dan semi otomatis menggunakan fluks serbuk sebagai bahan pelindungnya. Busur listrik di antara ujung elektroda dan bahan dasar berada dalam timbunan fluks serbuk, sehingga tidak terjadi sinar las yang keluar seperti pada las busur yang lainya, dan operator las tidak perlu menggunakan kaca pelindung.

Pada waktu pengelasan, fluks serbuk mencair dan membeku menutuo lapisan las. Sebagian fluks serbuk yang tidak mencair dapat dipakai lagi setelah dibersihkan dari terak terak las. Elektroda berupa kawat tanpa selaput berbentuk gulungan, digerakan oleh motor listrik yang kecepatanya dapat diatur sesuai kebutuhan.

Semoga bermanfaat
SALAM SUKSES

Langkah Proses Pembuatan Roda Gigi Pada Elemen Mesin


Proses Pembuatan Roda Gigi
Cara Proses Pembuatan Roda Gigi Lurus
Berikut adalah Cara Dan Persiapan dalam membuat Roda Gigi

Spesifikasi dari roda gigi lurus ini adalah sebagai berikut :
modul 1,5 dan Z 30

PERLENGKAPAN ALAT DAN BAHAN :

1.Mesin bubut, mesin frais universal
2.Pisau frais M 1,5
3.Kikir rata halus
4.Jangka sorong
5.Mata bor ø 15 dan ø 16 (mm)
6.Bor senter
7.Mandrel
8.Bahan : Aluminium cor, ø 50 x 38 (mm)

TINDAKAN KEAMANAN / KESELAMATAN KERJA

1.Jangan merubah kecepatan mesin ketika mesin dalam keadaan hidup
2.Letakkan semua alat ukur pada tempat yang aman / terpisah pada benda yangkasar.
3.Pakailah alat pelindung mata ketika membubut dan mengetam (mengefrais).
4.Dilarang membersihkan tatal mesin (sisa potongan bahan) pada saat mesin masihhidup.
5.Jangan meninggalkan mesin dalam keadaan hidup.

LANGKAH KERJA

1.Chek ukuran bahan dan alat bantu yang diperlukan.
2.Mempersiapkan mesin bubut dan perlengkapannya.
3.Cekam benda kerja dan sisakan ± 3mm,kuatkan.
4.Bubut rata permukaan ujung benda kerja, kemudian lepas.
5.Cekam ujung benda kerja yang telah di bubut rata seperti langkah no 4, bubut rataujung benda kerja sehingga mencapai ukuran panjang 20 mm.
6.Lakukan pengeboran senter.
7.Lakukan pengeboran dengan diameter mata bor 15 mm.
8.Lakukan pengeboran dengan mata bor ø 16mm, kurangi kecepatan pemakanan.
9.Lepas benda kerja, kemudian pasang pada mandrel dengan diameter 16mm.
11.Cekam mandrel, kemudian bubut rata permukaan benda kerja ø 43mm.
12.Tirus bagian ujung benda kerja 2x450, lepas benda kerja.
13.Mempersiapkan peralatan dan perlengkapan mesin frais.
14.Gunakan kepala pembagi dengan jumlah lobang 18.
15.Pasang benda kerja pada cekam kepala pembagi.
16.Menentukan titik nol pemakanan dengan cara :

a.Nyalakan motor spindel utama
b.Dekatkan mata pisau frais tepat diatas benda kerja, turunkan posisi pisaudengan memutar handel penurun dan penaik meja.
c.Posisi pisau harus benar-benar sejajar (sesumbu) dengan benda kerja.
d.Turunkan hingga sedikit menyentuh benda kerja.
e.Putar pengukur pada handle penaik dan penurun meja pada posisi nol, jauhkan mata pisau frais.

17.Naikkan meja frais setinggi 3,25mm, sebagai tinggi gigi, kemudian makankan, jauhkan kembali.
18.Putar piring pembagi 1kali putaran dan 6 lubang pada piring pembagi 18.
19.Lakukan langkah kerja 17 dan 18, hingga terbentuk roda gigi.
20.Lepas roda gigi dari cekam maupun darin mandrel.
21.Rapikan bagian kepala roda gigi menggunakan kikir halus.
22.Buat lubang pasak.
23.Selesai.


Semoga bermanfaat
SALAM SUKSES

Macam-Macam Roda Gigi Pada Elemen Mesin

Macam-Macam Roda Gigi pada elemen mesin.
Bagi anda yang sedang mencari seperti apa saja ragam roda gigi yang seringkali di gunakan dalam sebuah elemen mesin berikut gambar-gambarnya.

roda gigi ganda bersambung


roda gigi kerucut miring
roda gigi kerucut sepiral

roda gigi cacing


roda gigi lurus


roda gigi miring biasa


roda gigi miring silang

roda gigi ganda bersambung

Tabel Ukuran Standar Parallel Key, Tapered Key dan Gib Head Key

Feather key memungkinkan dikunci dengan ulir pada poros seperti ditunjukkan pada Gambar 3 (a) atau mempunyai gib head ganda(Gambar 3.b). Variasi ukuran dari feather key adalah sama seperti pada rectangular sunk key dan gib head key. Bagi anda yang sedang mencari tabelnya berikut adalah Standarnya.



Semoga bermanfaat.