#Contoh Perhitungan Implementasi Skor OEE Dalam TPM
Tabel 1
Perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE)
Perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE)
Contoh:
- Waktu operasional = 8 jam (480 menit)
- Waktu setup = 10 menit
- Breakdown = 0 menit
- Availability = (480 – 10 – 0) / 480 = 98%
- Waktu running = 470 menit
- Cycle time = 17 detik per unit
- Jumlah produk diproses = 1400 unit
- Performance rate = (17 detik x 1400 unit) / 470 menit = (23800 detik) / (28200 detik) = 84%
- Jumlah cacat = 168 unit
- Quality rate = (1400 – 168) / 1400 = 1232 / 1400 = 88%
- OEE (Overall Equipment Effectiveness) = 98% x 84% x 88% = 72%
Bagaimana kita menganalisis skor-skor di atas?
Japan Institute of Plant Maintenance (JIPM) telah menetapkan standarbenchmark yang telah dipraktekan secara luas di seluruh dunia. Berikut OEE Benchmark tersebut yang saya kutip dari situs www.leanproduction.com:
Jika OEE = 100%, produksi dianggap sempurna: hanya memproduksi produk tanpa cacat, bekerja dalam performance yang cepat, dan tidak ada downtime.
Jika OEE = 85%, produksi dianggap kelas dunia. Bagi banyak perusahaan, skor ini merupakan skor yang cocok untuk dijadikan goal jangka panjang.
Jika OEE = 60%, produksi dianggap wajar, tapi menunjukkan ada ruang yang besar untuk improvement.
Jika OEE = 40%, produksi dianggap memiliki skor yang rendah, tapi dalam kebanyakan kasus dapat dengan mudah di-improve melalui pengukuran langsung (misalnya dengan menelusuri alasan-alasandowntime dan menangani sumber-sumber penyebab downtime secara satu per satu).
Untuk standar benchmark world class yang dianjurkan JIPM, yaitu OEE = 85%, Tabel 2 menunjukkan skor yang perlu dicapai untuk masing-masing faktor OEE :
Tabel 2
World Class OEE
World Class OEE
OEE Factor | World Class |
Availability | 90.0% |
Performance | 95.0% |
Quality | 99.9% |
Overall OEE | 85.0% |
Sumber: www.oee.com/world-class-oee.html
Standar benchmark world class OEE tersebut relatif karena pada beberapa buku dan perusahaan menunjukkan standar skor yang berbeda, standar word class ini selalu didorong lebih tinggi sejalan meningkatnya persaingan dan harapan. Misal jika di pabrik sepatu mungkin quality rate >90% dapat diterima, tapi jika di pabrik ban pesawat terbang quality rate 99.9% atau setara ~3σ mungkin merupakan minimal word class, dan tentu saja bagi perusahaan yang mempunyai program kualitas six sigma tidak akan puas dengan quality rate 99.9%.
Dari contoh perhitungan di atas kita bisa mengetahui bahwa OEE = 72% memberikan gambaran masih ada ruang untuk improvement sampai skor OEE mencapai 85% atau lebih. Fokus improvement ditujukan untuk meningkatkan performance peralatan produksi dan mengurangi reject di dalam proses.
Jonsson dan Lesshammar (1999) menyatakan bahwa kontribusi terbesar OEE adalah sederhana, namun tetap komprehensif, mengukur efisiensi internal dan dapat bekerja sebagai indikator proses perbaikan berkelanjutan. Kemudian Ljungberg (1998) menambahkan bahwa OEE juga merupakan cara efektif menganalisis efisiensi sebuah mesin tunggal atau sebuah sistem permesinan terintegrasi (Tangen, 2004, p. 64).
Bagaimanapun suatu perusahaan menginginkan peralatan produksinya dapat beroperasi 100% tanpa ada downtime, pada kinerja 100% tanpa ada speed losses, dengan output100% tanpa ada reject. Dalam kenyataannya, hal ini sangat sulit tapi bukan tidak mungkin hal ini dapat dicapai. Menghitung OEE merupakan salah satu komitmen untuk mengurangi kerugian-kerugian dalam peralatan produksi maupun proses melalui aktivitas TPM.
Rujukan:
Denso. (2006). Introduction to total productive maintenance: Study guide. Denso.
LeanIndonesia.com. (2010, November 15). OEE overall equipment effectiveness [Web log post]. Retrieved fromhttp://www.leanindonesia.com/2010/11/oee-overall-equipment-effectiveness/
__________. (2011, May 14). OEE overall equipment effectiveness: Part 2 [Web log post]. Retrieved fromhttp://www.leanindonesia.com/2011/05/oee-overall-equipment-effectiveness-part-2/
Tangen, S. (2004). Evaluation and revision of performance measurement systems. (Doctoral dissertation, KTH, Production Engineering, Stockholm, Sweden), Available from Industriell produktion. (Trita-IIP No. 04:14) Retrieved from http://urn.kb.se/resolve?urn=urn:nbn:se:kth:diva-19
Vorne Industries, Inc. (n.d.). OEE. Retrieved fromhttp://www.leanproduction.com/oee.html
__________. (n.d.). World class OEE. Retrieved fromhttp://www.oee.com/world-class-oee.html
EmoticonEmoticon