6 Metode Dalam Meningkatkan Efektivitas Strategic Leadership

6 Metode Dalam Meningkatkan Efektivitas Strategic Leadership
Berbicara mengenai strategic leadership, tentu erat kaitannya dengan divisi dari top manajemen yang lebih mengandalkan keterampilan konseptual yang tinggi. Meski begitu pada kenyataannya ternyata masih ada pekerja/manajer tingkat atas menyepelekan dan tidak fokus dalam tugasnya.

Perlu diketahui, efektivitas dan nilai dalam setiap gerakan ataupun strategi seorang pemimpin tentunya tergantung kepada totalitas yang di terapkan berdasarkan pengetahuan dasar mengenai metode kepemimpinan yang efektif. Terlebih jika gaya kepemimpinan seseorang lebih cenderung kedalam pola yang lebih strategis, untuk itu mutlak dalam prakteknya agar sang manajer mengetahui apa-apa saja yang akan meningkatkan gaya kepemimpinan strategisnya, karena walau bagaimanapun tindakan yang benar selalu berasal dari pengetahuan dan fakta.

Lalu seperti apa metode untuk meningkatkan efektivitas kepemimpinan strategik? Berikut ulasannya: 
  1. Penentuan arah strategi (determining strategic direction).
  2. Pengeskploitasian dan pemeliharaan kompetensi-kompetensi ini (exploiting and maintaining core competencies).
  3. Pengembangan modal insani (developing human capital).
  4. Penyokongan / pendukungan / pertahanan suatu budaya keorganisasian yang efektif (sustaining an effective organizational culture).
  5. Penekanan praktik-praktik etis (emphasizing ethical practices).
  6. Pemantapan pengendalian keorganisasian yang seimbang (establishing balanced organizational controls)
#Determining Strategic Direction

Penentuan arah strategik mempunyai arti dan ciri berikut.
  • Penentuan arah srtategi berarti pengembangan jangka-panjang visi atas maksud strategik (strategic intent) perusahaan.
  • Seorang pemimpin kharismatik dapat membantu mencapai maksud strategik. Hal ini penting agar tidak kehilangan pandang atas kekuatan-kekuatan organisasi ketika membuat perubahan-perubahan yang dibutuhkan oleh suatu arah strategik baru.
  • Para eksikutif mesti menstruktur perusahaan secara efektif untuk membantu mencapai visi.

#Exploiting and Maintaining Core Competencies

Pengeksploitasian dan pemeliharaan kompetensi-kompetensi inti suatu organisasi menyangkut bahwa:
  • Kompetensi-kompetensi inti adalah sumber-sumber dan kapabilitas-kapabilitas / kecakapan-kecapan yang melayani sebagai suatu sumber atas keunggulan bersaing bagi suatu perusahaan yang melampaui para rivalnya.
  • Para pemimpin strategik mesti memverifikasi / memeriksa kompenetnsi-kompetensi perusahaan yang ditekankan dalam usaha-usaha implementasi strategi.
  • Dalam banyak perusahaan besar, dan satu secara pasti yang terdifersifikasi berhubungan (related diversified), kompetensi-kompetensi inti yaitu dieksploitisasi secara efektif ketika merekatelah membangun dan menerapkan (applied) lintas satuan-satuan keorganisasian yang berbeda.
  • Kompetensi-komptensi inti tidak dapat daibangun atau dieksploitasi secara efektif tanpa mengembangkan kapabilitas-kapabilitas atas modal insani.
#Developing Human Capital

Arti dan ciri pengembangan modal insansi sebagai berikut.
  • Modal insani merujuk kepada pengetahuan dan keahlian-keahlian atas diri seluruh /segala yang ada pada tenaga kerja (intire workforce).
  • Para pekerja yaitu dipandang sebagai suatu sumber modal yang merupakan kebutuhan-kebutuhan investasi.
  • Tak ada strategi yang menjadi efektif tanpa mereka dapat mengembangkan dan menguasai (retain) orang yang bagus untuk mencapai tujuan strategi tersebut.
  • Pengembangan dan manajemen yang efektif atas modal insani perusahaan bisa menjadi penentu utama atas abilitas / kemampuan untuk merumuskan dan mengimplementasikan strategi-strategi secara sukses.

#Sustaining an Effective Organizational Culture

Pertahanan atau pendukungan suatu budaya keorganisasian yang efektif mempunyai ciri-ciri berikut :
  • Suatu budaya keorganisasian terdiri atas suatu set / rangkaian yang kompleks atas idiologi-idiologi, simbol-simbol, dan nilai-nilai inti yang disumbangkan (shared) melalui perusahaan dan mempengaruhi caranya memimpin / tingkah laku bisnis.
  • Pembentukan budaya perusahaan adalah suatu tugas sentral atas kepemimpinan strategik yang efektif.
#Changing Culture and Reengineering

Ada pertautan antara perubahan budaya dan perekayasaan. Manfat-manfaat atas perekayasaan bisnis yaitu dimaksimumkan ketika para pekerja percaya bahwa:
  • Setiap pekerjaan di dalam perusahaan adalah esensial dan penting.
  • Semua pekerja mesti menciptakan nilai melalui kerja mereka.
  • Pembelajaran / pengalaman konstan adalah suatu bagian yang vital atas pekerjaan seseorang.
  • Tim kerja adalah esensial untuk implementasi yang sukses.
  • Masalah-masalah dapat dipecahkan ketika tim-tim menerima tanggungjawab bagi suatu solusi.

#Emphasizing Ethical Practices

Praktik-praktik etis perlu dikembangkan dalam suatu perusahaan agar sukses melaksanakan strategi-strategi bisnis. Penekanan praktik-praktik etis menyangkut perihal:
  • Praktik-praktik etis / pantas meningkatkan keefektifan atas proses-proses implementasi strategi.
  • Perusahaan-perusahaan yang etis mendorong dan memungkinkan (enable) orang pada semua tingkat keorganisasian untuk melatih (to exercise) berpendapat etis (ethical judgment).
  • Untuk secara tepat (to properly) mempengaruhi pendapat dan perilaku pekerja, praktik-praktik etis mesti membentuk proses pengambilan kpeutusan perusahaan dan menjadikan bagian integral atas budaya organisasi.
  • Para pemimpin merangkai / melengkapi (set) suasana (tone) bagi penciptaan suatu lingkungan atas saling menghargai, kejujuran, dan praktik-praktik etis di antara para pekerja.

#Establishing Balanced Organizational Controls

Pemantapan pengendalian keorganisasian yang seimbang perlu dilakukan karena ia mempunyai ciri-ciri berikut.
  • Pengendalian keorganisasian di dalamnya menyediakan parameter-parameter yaitu strategi-strategi yang diimplementasikan dan diambil tindakan-tindakan korektif.
  • Pengendalian finansial biasanya ditekankan dalam perusahaan-perusahaan besar dan berfokus pada keluaran-keluaran finansial (financial outcomes) jangka-pendek.
  • Pengendalian strategik berfokus pada isi (content) atas tindakan-tindakan strategik daripada keluaran-keluaran (outcomes)
  • Kesuksesan para pemimpin strategik menyeimbangkan pengendalian strategik dan pengendalian finansial (mereka tidak memisahkan pengendalian / mengeliminasi finansial) dengan maksud (the intent) atas pencapaian hasil-hasil (returns) jangka-panjang yang lebih positif.



EmoticonEmoticon