Tampilkan postingan dengan label Manajemen Proyek. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Manajemen Proyek. Tampilkan semua postingan

Jenis-Jenis Proyek Berdasarkan Nilai Hasilnya

Jenis-Jenis Proyek Berdasarkan Nilai Hasilnya
Proyek merupakan gabungan seperti sumber daya manusia, material, machine dan modal/biaya dalam suatu wadah organisasi sementara untuk mencapai tujuan dalam sasaran dan tujuan. Sifat dari suatu proyek adalah bersifat sementara dan dalam kurun waktu yang dibatasi. Suatu proyek biasanya terjadi karena suatu keperluan yang mendesak karena tuntutan pengembangan dari suatu lokasi tertentu.

Jenis proyek dalam buku ini dikelompokkan berdasarkan komponen kegiatan utama dan hasil akhirnya, yaitu :

1. Proyek konstruksi. Hasilnya berupa pembangunan jembatan, gedung, jalan raya, dsb.
2. Proyek Industri Manufaktur. Kegiatannya mulai dari merancang hingga terciptanya suatu produk baru.
3. Proyek Penelitian dan Pengembangan. Melakukan penelitian dan pengembangan hingga tercuptanya sebuah produk tertentu dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan suatu produk, pelayanan atau suatu metode tertentu.
4. Proyek Padat modal. Suatu proyek yang memerlukan modal yang besar. Misalnya pembebasan tanah, pembelian dan pengadaan suatu barang, pembangunan suatu fasilitas produksi dsb.
5. Proyek Pengembangan Produk Baru. Merupakan gabungan dari proyek penelitian dan pengembangan dengan proyek padat modal.
6. Proyek Pelayanan Manajemen. Berhubungan dengan fasilitas nonfisik atau jasa dari perusahaan. Misalnya pengembangan sistem informasi perusahaan, Peningkatan produktivitas dari karyawan, dsb.
7. Proyek Infrastruktur. Penyediaan kebutuhan masyarakat luas dalam hal prasarana transportasi, Waduk, pembangkit listrik, instalasi telekomunikasi dan penyediaan sumber air minum.


Berdasarkan uraian diatas, bisa dikatakan bahwa jenis proyek memiliki pelayanan/ penelitian/ produk yang dihasilkan berbeda atau sebagai sederetan tugas (pekerjaan) yang diarahkan kepada suatu hasil utama, dengan memperhitungkan waktu selesainya dan yang sesuai dengan yang telah direncanakan.


Semoga bermanfaat

SALAM SUKSES

Sumber referensi : Manajemenn




12 Penyebab Kegagalan Pada Manajemen Proyek


Kesuksesan sebuah proyek pasti membutuhkan tenaga dan pikiran yang menguras segalanya. Seorang manajer proyek dituntut untuk memastikan bahwa sebuah proyek sudah berjalan sesuai perencanaan dan tidak berada dalam jalur yang salah. Namun, hingga saat ini kenyataannya terdapat begitu banyak proyek gagal atau paling tidak terlambat dalam penyelesaian dimana hal tersebut memicu membengkakan biaya yang dikeluarkan. Apa yang menjadi Penyebab kegagalan manajemen proyek ?

berikut ini beberapa alasan diantaranya mengapa kegagalan Manajemen Proyek sering terjadi :

[1] Lemahnya Komunikasi 



Pelaksanaan sebuah proyek tanpa adanya komunikasi yang lancar bisa menyebakan sebuah proyek mengalami kesalahan didalam pengerjaannya. Semisal, manajer proyek menginginkan programer untuk berkoordinasi dengan para analis, programer melaksanakan tugasnya sesuai dengan desain yang disusun oleh analis ketika awal masa proyek, tanpa adanya pertanyaan sedikitpun oleh programer kepada analis mengenai desain sistem yang sudah disusun ketika penggarapannya. kesalahan akan rentan terjadi dalam kondisi seperti ini.


Sikap yang positif yang berbentuk dukungan serta kompetensi dari user, dan hubungan yang erat antara teknisi dengan user adalah hal yang sangat menguntukan dan penting dalam kaitannya mengenai keberhasilan penerapan proyek sistem informasi. Melibatkan para pengguna desain dan operasi sistem informasi merupakan salah satu alternatif yang bagus dalam mendukung keberhasilan sistem informasi yang dilaksanakan oleh perusahaan.


Pengguna tentu akan mempunyai kesempatan untuk bsia mendesain sistem tersebut menyesuaikan dengan kebutuhan dan mempunyai kesempatan untuk mengontrol. Kesenjangan komunikasi yang terjadi antara perancan dan pengguna sistem informasi tentunya akan menghambat kesemuanya.




[2] Kurangnya Pemantauan



Pelaksanaan sebuah proyek umumnya tidak dipantau secara baik. Kelemahan ini bisa memunculkan memungkinkan sebuah proyek tidak berjalan dengan rencana semula. banyak terjadi penyimpangan penyimpangan disana sini akibat lemahnya pengendalian oleh manajemen proyek. Pemantauan proyek ini sangat penting dalam mengukur kemajuan sebuah proyek yang dikerjakan


[3] Keterlambatan Tenaga Kerja



Keterlambatan tenaga kerja didalam menyelesaikan sebuah proyek bukanlah permasalahan sepele, keterlambatan tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang bisa menyebabkan penyelesaian sebuah proyek menjadi tertunda. Seorang manajer proyek bertugas untuk terus mengingatkan para pekerjanya untuk tepat waktu dalam bekerja menyelesaikan proyek.



[4] Skill Yang Tidak Memadai


Didalam membangun Sistem Informasi harusnya diperlukan skill atau kemampuan yang mumpuni, skill yang tidak mempuni tentu akan menghambat suatu proyek, entah itu dilihat dari segi biaya, waktu, ataupun tenaga yang digunakan.

[5] Anggaran Proyek Tak Kunjung Cair



Didalam pelaksanaan sebuah proyek, anggaran telah ditetapkan untuk memenuhi seluruh kebutuhan yang diperlukan didalam proyek tersebut, apabila anggaran untuk proyek tersebut tidak kunjung cair, hal ini akan membuat pengerjaan proyek tentunya menjadi terhambat, keterlambatan sebuah proyek maka akan memunculkan masalah masalah baru, biaya semakin membengkak dan kepercayaan yang menurun



[6] Perencanaan Yang Tak Cukup Memadai



Perencanaan adalah hal vital dalam berbagai aspek proyek. Faktor perencanaan menjadi langkah awal yang bisa menentukan apakah sebuah proyek akan gagal ataukah berhasil dijalani. kesalahan dalam perencanaan akibatnya fatal. Tentu sudah jelas, pelaksanaan sebuah proyek sudah barang tentu akan mengikuti, menjalani, dan mengeksekusi perencanaan yang telah dsusun sebelumnya. perencanaan yang tak cukup memadai, maka hasil proyek juga kemungkinan besar tak memadai hasilnya.



[7] Dukungan Manajemen Eksekutif Yang Kurang


Segala keputusan dalam suatu perusahaan berada ditangan manajemen, apabila manajemen memberikan dukungan total terhadap keberlangsungan suatu proyek maka dampaknya, proyek yang akan dilakukan akan senantiasa diberi kelancaran. Bentuk dukungan dari manajemen eksekutif bisa berbentuk pemberian penghargaan atas waktu dan tenaga yang telah digunakan dalam pelaksanaan proyek. Kurangnnya perhatian dari manajemen bisa menyebabkan penerapan sistem yang ada menjadi sia sia karena lemahnya motivasi pihak pihak yang menjalankan.


[8] Manajemen Proyek Yang Buruk



Keberhasilan pengembangan manajemen proyek sistem informasi tak hanya bergantung kepada penggunaan alat ataupun tool tool yang ada saja, namun pada manusia yang menjadi perancang sekaligus penggunannya. Manajemen yang buruk adalah faktor utama kegagalan proyek sistem informasi.
Manajemen adalah hal penting yang harus ada dan dilaksanakan sebaik mungkin demi keberhasilan pembangunan sistem. Memperbaiki manajemen yang buruk adalah salah satu cara untuk menjamin keberlangsungan proyek. Dengan manajemen yang baik, maka kebutuhan di dalam proyek akan tercukupi.



[9] Optimis Berlebihan



Sikap optimis adalah hal harus dilakukan, namun sikap yang terlalu optimis bisa membuat lupa terhadap tanggung jawab yang harus dilakukan berkaitan dengan suatu proyek sistem informasi yang dibangun. Sikap optimis yang berlebih sebaiknya dibatasi karena personil harus slalu siaga terhadap kondisi lingkungan sekitar yang mungkin bisa saja berpengaruh terhadap pengerjaan proyek



[10] Kurangnya Komitmen


Kurangnya komitmen ketika menjalankan pengerjaan proyek bisa membuat pembangunan proyek menjadi terlambat atau bahkan bisa sama menderita kegagalan. komitmen bukan hanya oleh developer, namun harus ditekankan kepada seluruh pihak yang berkaitan dengan proyek yang dikerjakan.


[11] Harapan dan Tujuan yang kurang jelas



Kadang kadang sebuah perusahaan tidak mempunyai harapan serta tujuan yang jelas dari sebuah penerapan sistem informasi, sekedar hanya mengikuti perkembangan atau hanya mengekor tren penggunaan manajemen proyek sistem informasi. Sebuah perusahaan haruslah mempunyai harapan yang nyata, apa saja yang ingin diraih dan usaha gigih ketika berusaha meraihnya, sehingga efektivitas atas penerapan manajemen proyek sistem informasi bisa terjadi.


[12]  Pengambilan Jalan Pintas


Didalam membangun sebuah proyek sistem informasi, banyak sekali jalan pintas yang bisa ditempuh. semisal seorang developer dahulunya pernah membangun sebuah proyek sistem informasi yang mirip atau bertipikal sama dengan yang sekarang sedang dikerjakan. hal hal seperti ini bisa mengakibatkan kesalahan yang fatal, karena sistem yang pernah diterapkan dalam kasus sebelumnya belum tentu bisa bekerja pada proyek sistem informasi yang sedang dijalani


Semoga bermanfaat

SALAM SUKSES

Sumber referensi : nichonotes