Tampilkan postingan dengan label Akuntansi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Akuntansi. Tampilkan semua postingan

Proses Pengolahan Data Transaksi Cost management

Proses pengolahan data transaksi ekonomi mencakup pengumpulan, pemilahan atau pengklasifikasian, peringkasan, dan penganalisaan data menjadi informasi akuntansi. Sebagai contoh, biaya dikumpulkan berdasarkan kategori biaya, seperti biaya material, tenaga kerja, dan biaya distribusi. Selanjutnya biaya-biaya tersebut diringkas untuk menentukan total biaya perusahaan per bulan, triwulan, dan tahunan.

Akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen memiliki tujuan yang berbeda. Akuntansi keuangan memfokuskan pada pelaporan informasi keuangan kepada pihak ketiga seperti investor, pemerintah, bank, dan pemasok berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan atau IFRS (International Financial Reporting Standard). Akuntansi manajemen merupakan proses pengukuran, penganalisaan, dan pelaporan informasi keuangan dan non-keuangan yang membantu para manajer dalam membuat keputusan untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Para manajer menggunakan informasi akuntansi manajemen untuk:

Mengembangkan dan mengimplementasikan strategi.

Mengkoordinasikan proses keputusan desain produk, produksi, dan pemasaran serta mengevaluasi kinerja perusahaan.

Cost management menyediakan informasi untuk akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Cost management merupakan proses pengukuran, penganalisaan, dan penyajian informasi keuangan dan non-keuangan yang terkait dengan biaya untuk mendapatkan dan menggunakan sumber daya-sumber daya dalam organisasi perusahaan. Cost management mencakup pengelolaan biaya atas aktivitas para manajer dalam menggunakan sumber daya untuk meningkatkan product value kepada pelanggan dan mencapai sasaran organisasi.

Cost management tidak hanya berhubungan dengan pengurangan biaya (reducing cost), melainkan cost management juga mencakup pembuatan keputusan penambahan biaya, misalnya penambahan biaya untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, kualitas, dan pengembangan produk baru, dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan dan laba.

Saat ini top management memberi perhatian yang serius dalam cost management, dengan beberapa alasan dan tantangan perubahan ligkungan bisnis antara lain: penurunan penjualan, penurunan margin, tekanan persaingan untuk penurunan harga jual, tekanan pelanggan untuk memilih produk-produk dengan harga yang murah, persaingan global, dan peningkatan biaya dari pemasok.

Pengurangan biaya (cost reduction) merupakan salah satu sasaran yang paling ingin dicapai dalam supply chain management. Selain itu, upaya untuk melakukan cost reduction mendorong organisasi perusahaan untuk fokus meningkatkan perhatian pada hubungan dengan organisasi perusahaan lain dalam supply chain, sehingga pemasok dan pelanggan dapat meningkatkan daya saing dan profitabilitas perusahaan.

Cost management tradisional mengabaikan kebutuhan manajemen biaya supply chain. Elemen penting dari konsep manajemen biaya dalamsupply chain paling tidak ada dua perspektif dominan. Perspetif pertama, menggunakan target costing, yaitu menentukan target price, profit, dancost atas suatu produk atau layanan yang dapat dicapai. Perspektif kedua didasarkan pada kegiatan berbasis biaya (activity-based). Perspektiftarget costing dan activity-based costing sebagai instrumen cost management memainkan peran utama dalam konsep supply chain cost management (Seuring dan Goldbach, 2002).

Definisi Prosedur Analitis Dalam Akuntansi

Prosedur Analitis

Prosedur analitis adalah metode pengumpulan bukti audit yang digunakanauditor dengan cara melakukan mempelajari data klien, lalu mencari berbagaiperbandingan atas data klien yang berupa saldo dan rasio klien, kemudian mencarihubungan-hubungan dari data tersebut. Prosedur analitis menghasilkan buktianalitis. 

Auditor dapat menggunakan satu atau lebih dari lima jenis prosedur analitis.Lima jenis prosedur analitis tersebut yaitu :

1. Membandingkan data klien dengan data industri.
2. Membandingkan data klien dengan data periode sama yang sebelumnya.
3. Membandingkan data klien dengan hasil dugaan yang telah ditentukan kliensebelumnya (anggaran)
4. Membandingkan data klien dengan hasil dugaan yang telah ditentukanauditor.
5. Membandingkan data klien dengan hasil dugaan yang menggunakan data nonkeuangan.

Prosedur analitis biasa digunakan auditor untuk menilai kelayakan data.Selain itu, prosedur analitis juga dapat digunakan untuk memahami industri danbisnis klien, menilai kemampuan keberlanjutan bisnis entitas, menunjukkan munculnya kemungkinan kesalahan pengujian dalam laporan keuangan, sertamengurangi pengujian audit rinci.


Saya rasa cukup untuk ulasan kali ini. 
Semoga bermanfaat

SALAM SUKSES

Perbedaan Antara Inspeksi dan Scanning Dalam Akuntansi


Perbedaan Antara Inspeksi dan Scanning Dalam Akuntansi

A. Inspeksi

Dibandingkan dengan vouching dan tracing , inspeksi melakukanpemeriksaan atas dokumen dengan cara yang berbeda dari kedua teknik di atas.Inspeksi mencakup pembacaan yang kritis atas dokumen untuk membandingkaninformasi yang tersaji di dalamnya dengan informasi lain yang diketahui auditor ataudicatat dalam akun. 

Inspeksi dapat diaplikasikan auditor untuk berbagai dokumenyang berbeda, seperti sewa, kontrak, notulen rapat, instrumen utang formal, dan polis asuransi. Karena inspeksi dapat diaplikasikan auditor untuk berbagai dokumen,maka inspeksi dapat digunakan untuk menguji semua asersi manajemen.
Inspeksi juga dapat memberikan informasi bagi auditor sebagai dasar dalammelakukan pengujian audit khusus, seperti inspeksi atas instrumen utang untukmenentukan suku bunga guna menguji beban bunga. 

Inspeksi juga bisa menambahinformasi yang dicatat dalam catatan akuntansi, seperti menentukan persetujuanatas akuisisi pabrik dan peralatan dengan menginspeksi notulen rapat dewandireksi.


B. Scanning

Berbeda dengan inspeksi yang melakukan pembacaan yang kritis terhadapsuatu dokumen, scanning melakukan penelaahan yang tidak terlalu rinci atasdokumen atau catatan. Adapun tujuan dari scanning adalah untuk menentukanapakah terdapat hal yang tidak umum yang memerlukan investigasi lanjutan. 

Contoh :
Kegiatan scanning adalah auditor bisa men-scan buku besar piutang usahauntuk menentukan keberadaan ( existence) dari setiap pelanggan yang memilikisaldo kredit besar yang harus direklasifikasikan sebagai kewajiban.


Semoga bermanfaat.

SALAM SUKSES

Definisi Vouching dan Tracing Dalam Akuntansi

Dalam dokumentasi, terdapat beberapa istilah. Berikut ini adalah beberapaistilah tersebut dan penjelasan singkatnya :

A.Vouching 

Vouching adalah kegiatan yang dilakukan untuk memeriksa kebenaran ataukeabsahan suatu bukti yang mendukung transaksi. Kegiatan ini meliputi memilihcatatan yang ada pada catatan akuntansi serta memperoleh dan menyelidikidokumen yang mendasari catatan tersebut untuk menentukan keabsahan danketelitian transaksi yang dicatat. 

Dengan vouching , arah pengujian berlawanandengan tracing. Penelusuran dimulai dari catatan ke dolumen.

Vouching digunakan untuk mendeteksi apakah catatan akuntansi klienketinggian (overstatement). Selain itu, vouching juga digunakan untuk menguji asersimanajemen mengenai keberadaan (existence), penilaian (valuation), hak dankewajiban (rights and obilgation), penyajian dan pengungkapan (presentation and disclosure). 

Namun,vouching juga memiliki kelemahan. Pengujian asersi mengenaikelengkapan ( completeness) melalui vouching lebih sulit dilakukan karena pengujiankelengkapan mengharuskan auditor untuk mencari bukti item yang tidak tercatat.

Tujuan dari vouching untuk memastikan bahwa:

1. Bukti tersebut telah disetujui oleh pejabat yang berwenang dan terkait
2. Bukti tersebut dari sesuai dengan tujuannya
3. Jumlah yang tertera di dalam bukti adalah benar dan sesuai dengantransaksi
4. Pencatatan dilakukan secara benar
5. Kepemilikan dan keberadaannya sah

B.Tracing 

Tracing adalah suatu kegiatan yang merupakan kebalikan dari vouching. Arah kegiatan tracing adalah mengikuti dokumen sumber hingga ke pencatatannyadalam catatan akuntansi. Adapun pelaksanaan dari tracing adalah dengan pertama-tama auditor melakukan penyeleksian dokumen sumber, seperti faktur penjualanatau laporan pengiriman, kemudian auditor melakukan penelusuran dokumensumber tersebut melalui sistem akuntansi ke pencatatan akhir dalam catatanakuntansi, seperti jurnal dan buku besar.

Karena arah pengujian tracing berlawanan dengan vouching, tracing dapat digunakan untuk menguji asersi manajemen mengenai kelengkapan (completeness).Tracing juga dapat digunakan auditor untuk menguji asersi manajemen mengenaipenilaian (valuation) serta penyajian dan pengungkapan ( presentation and disclosure).

Semoga bermanfaat.
SALAM SUKSES


Definisi Cash Opname Perhitungan Fisik

Cash Opname adalah perhitungan fisik kas (uang) yang dimiliki oleh klien, kemudian auditor menggolongkan kas yang dimiliki klien berdasarkan nilai nominalnya, dan terakhir auditor menghitung besarnya kas yang dimiliki klien.

Cash Opname memiliki arti lain pemeriksaan kas secara fisik dan membandingkan jumlah antara catatan akuntansi kan (mutasi kas) dengan uang kas yang dipegang ini baik itu uang yang ada di brangkas maupun di tangan. Pemeriksaan kas secara fisik tidak terbatas pada uang kertas dan logam saja, giro, wesel, cek juga wajib di audit.

Selain itu, pengujian fisik juga dapat digunakan auditor untuk mengujipenilaian (valuation) karena kuantitas terlibat secara langsung dalam penentuan nilaisebagian besar aktiva. Contoh dari hal ini adalah dengan melakukuan perhitunganfisik persediaan yang dimiliki oleh klien, auditor juga dapat menentukan nilai daripersediaan yang dimiliki klien. Melalui pengujian fisik, auditor juga kadang-kadangdapat memperoleh bukti mengenai mutu atau kondisi, dan dalam hal ini tentu jugaakan mempengaruhi penilaian.

Pengujian fisik juga dapat digunakan auditor untuk menguji asersi mengenaikelengkapan (completeness). Dengan pengujian fisik auditor bisa menemukan item-item yang seharusnya tersaji tetapi dihilangkan klien dari laporan keuangan. Melaluipengujian fisik, asersi mengenai hak dan kewajiban (rights and obligations)jugadapat diuji oleh auditor, tetapi hanya untuk mendukung kepemilikan aktiva.

Cash Opname yang berkaitan dengan kas kecil & cask opname harus dilakukan tepat pada tanggal neraca. Jika terdapat perbedaan / selisih antara saldo dibuku besar dengan saldo fisik, maka selisihnya  harus dikonfirmasi dan dimasukkan kedalam kertas kerja pemeriksaan.

Cash opname dan Stock opname pada intinya adalah sama. Yaitu melakukan pemeriksaan fisik untuk mengecek kebenaran antara laporan akuntansi dengan realitasnya. Prosedur stoc opname juga kurang lebih sama saja.

Jika stock opname yang di cek adalah stock persediaan barangnya. Dan jika cash opname adalah uangnya.

Bukti audit yang diperoleh dari pengujian fisik untuk menguji asersikeberadaan sangat tinggi. Akan tetapi, bukti audit yang diperoleh auditor daripengujian fisik juga dapat menyesatkan jika auditor tidak memiliki keahlian ataukurang hati-hati dalam melakukan pengujian fisik. Dengan demikian, pengujian fisikharus dilakukan dengan hati-hati.



Sekian ulasan kali ini. Semoga menjadi referensi yang berguna bagi anda.

SALAM SUKSES

5 Metode Distribusi Penjulan Dalam Akuntan


Metode Distribusi Penjulan

Ada 5 metode distribusi penjualan :

1. Metode Berkolom (Columnar Methods).

Dalam metode ini, distribusi data penjualan dilakukan dengan menyediakan satu kolom untuk setiap unsur dalam klasifikasi, atau satu kolom untuk setiap kelompok unsur dalam klasifikasi. Dengan demikian metode ini ditentukan oleh dua faktor:

(1) jumlah unsur dalam klasifikasi, dan 
(2) frekuensi kegiatan setiap unsur dalam klasifikasi tersebut. Metode berkolom ini terdiri dari:

a. Metode Jurnal Berkolom, dalam metode in jurnal penjualan dipakai sebagai alat distribusi. Dalam junal disediakan kolom-kolom sesuai dengan unsur klasifikasi yang diinginkan tercantum dalam laporan penjualan.

b. Metode worksheet. Umlah kolom yang disediakan oleh jurnal sangat terbatas, worksheet akan mampu menampung tambahan unsur dalam klasifikasi, lebih banyak yang dapat ditampung oleh jurnal berkolom. Namun jumlha unsur dalam kasifikasi yang dapat ditampun oleh worksheet inipun terbatas. Faktur penjuaan dicatat kedalam worksheet yang bersangkutan ssetiap hari dan pada akhir bulan setiap kolom worksheet dijumlah, dan jumlah tersebut disajikkan dalam laporan hasil penjualan menurut jenis produk.

c. Metode jurnal berkolom yang diselenggarakan dengan mesin pembukuan. Dalam metode ini jurnal berkolom merupakan alat untuk menampung data sesuai dengan klasifikasi yang diinginkan dan merupakan sumber informasi untuk membuat laporan penjualan. 

Dalam metode ini jurnal penjualan dihasilkan dari hasil posting transaksi penjualan kedalam kartu piutang. Jurnal penjualan merupakan tembusan yang dihasilkan dari posting dengan mesin pembukuan transaksi penjualan kedalam dartu piutang.

2. Metode Rekening Tunggal Dan Rekening Berkolom (Unit Account And Columnar Acount Methods). 

Penggunaan rekening tunggal dan rekening berkolom merupakan jawaban untuk menampung unsur klasifikasi yang banyak. Setiap unsur dalam klasifikasi disediakan satu rekening, dengan demikian jumlah unsur berapapun dalam klasifikasi dapat ditampung dengan penyediaan rekening ini.

3. Metode Summary Strip Dan Metode Tiket Tunggal (Summary Strip And Unit Ticket Methods). 

Dengan menggunakan metode summary strip faktur penjualan disortasi menurut klasifikasi yang ditetapkan sebelumnya dan jumlah setiap unsur klasifikasi dihitung dan dicatat dalam summary strip. Untuk membuat laporan periodik, misalnya mingguan, summary strip harian dijajarkan, dilakukan penjumlahan setiap baris dalam summary strip secara mendatar, dan jumlahnya ditulis pada summary strip akhir minggu. 

Sedangkan dalam metode tiket tunggal dilakukan dengan mengubah media yang dipakai seebagai distribusi menjadi media tunggal. Media tunggal adalah media yang berisi satu pendebitan atau satu pengkreditan saja. 

Media campuran (mixed media) adalah media yang berisi lebuh dari satu pendebitan atau lebih dari satu pengkreditan. Jika faktur penjualan dibatasi hanya digunakan untuk merekam satu macam produk yang dijual, maka faktur penjualan ini merupakan media tunggal. Jika setiap faktur penjualan dapat digunakan dengan merekam beberapa produk sekaligus, faktur ini merupakan media campuran. 

Dalam metode ini faktur penjualan diubah menjasi media tingga; berupa tiket tunggal. Tiket yang telah diisi data tersebut kemudian disortasi menurut klasifikasi yang telah ditentuka, dihitung jumlahnya untuk kemudian dicatat dalam summary strip atau rekening. Dari summary strip atau rekening ini kemudian dibuat laporan penjualan. 

Media tunggal dapat diperoleh dengan cara berikut ini:

1. membuat media asli sebagai media tunggal.
2. membuat tiket tunggal dari faktur penjualan melalui kegiatan tersendiri.
3. membuat media tunggal sebagai produk sampingan dalam pembuatan faktur penjualan.

4. Metode Register (Register Methods). 

Metode register dalam distribusi penjualan dilakukan dengan alat register kas. 

Register kas yang sederhana dilengkapi dengan dua register yang memungkinkan setiap hari register kas ini menyajikan jumlah penjualan dengan dua macam klasifikasi.

Register kas yang lebih canggih dapat memilki register sampai 16, sehingga memungkinkan dihasilkannya laporan penjualan harian untuk 16 macamklasifikasi barang, jika register kas ini di hubungkan dengan komputer, berbagai distribusi penjualan dapat dilkukan dengan komputer tersebut, sehingga mmanajemen dapatmemperoleh laporan penjualan menurut informasi yang dikehendakinya.

5. Metode Dengan Komputer.
Metode ini menghasilkan informasi penjualan yang luar biasa, kita hanya perlu memberikan kode yang benar terhadap transaksi penjualan yang terjadi, sperti klasifikasi informasi yang dikehendaki tampak pada laporan dan dengan menggunakan metode ini juga pekerjaan sortasi dan sortasi kembali dilakukan dengan program komputer yang memerlukan waktu yang singkat, dengan ketelitian yang tinggi.

Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan metode ditribusi.

Dalam memilih metode distribusi berbagai faktor berikut ini harus dipertimbangkan:

1. Informasi Yang Akan Dicantumkan Dalam Laporan.
Informasi yang dibtuhkan oleh manajemen sangat menentukan isi laporan yang akan dihasilkan oleh kegiatan distribusi. Jika berbagai jenis klasifikasi perlu disajikan dalam laporan, metode distribusi dengan menggunakan jurnla berkolom tidak dapat menghasilkan informasi tersebut.

2. Jumlah Unsur Dalam Klasifikasi
Jumlah unsur dalam klasifikasimenentukan metode distribusi yang akan digunakan. Apakah klasifikasi terdiri dari 5 unsur,100 unsur atau lebih dari 1000 unsur, hal ini akan menentukan jumlah kolom, rekening, atau register yang harus disediakan dalam distribusi. 

Kegiatan stiap unsur dalam periode tertentu juga menentukan metode distribusi yang dipilih. Jika dalam klasifikasi terdapat 100 unsur, namun hanya 10 unsur yang aktif dalam setiap harinya, hal ini memerlukan metode distribusi yang berbeda dengan jika dari 100 unsur tersebut hanya 90%nya yang aktif.

3. Media Yang Dipakai Sebagai Sumber Data
Jika media yang dipakai sebagai dasar berupa media camouran, hal ini memerlukan pengubahan media tersebut menjadi media tunggal untuk memudahkan sortasi bagi keperluan pembuatan laporan. Jika media berupa media tunggal,hal ini akan mendorong orang untuk memilih metode distribusi yang berisi didalamnya kegiatan sortasi penjualan.


sumber:
edhipraptono

Definisi Distribusi Penjualan dan Laporan Penjualan Dalam Akuntan



Distribusi Penjualan

Distribusi Penjualan adalah prosedur peringkasan rincian yang tercantum dalam faktur penjualan dan pengumpulan total ringkasan penjualan menurut daerah pemasaran tersebut untuk keperluan pembuatan laporan hasil penjualan menurut daerah pemasaran. 

Jika perusahaan menjual berbagai produk, diberbagai daerah pemasaran pada berbagai jenis pelanggan dengan berbagai variasi order size melalui berbagai pramuniaga, maka laporan penjualan yang biasanya dibutuhkan oleh manajer pemasaran adalah sebagai berikut:

1. Hasil Penjualan Menurut Produk
2. Hasil Penjualan Menurut Pelanggan
3. Hasil Penjualan Menurut Besarnya Order
4. Hasil Penjualan Menurut Daerah Pemasaran
5. Hasil Penjualan Menurut Saluran Distribusi
6. Hasil Penjualan Menurut Pramuniaga



Semoga bermanfaat